Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/120

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

96


Kl nan. Uraian mengenai perulangan yang dialami oleh frase ((KK #+K)) akan ditinjau dari masing-masing unsur K-nya yang disebutkan di atas.

2.2.2.2.1 ((KK + KB))

95. Anak tu makan nasi.
'Anak itu makan nasi.

96. Anak tu manjua taranak.
'Anak itu menjual ternak.'

97. Rumah tu badindiang kaco
'Rumah itu berdinding kaca.'

98. Paja tu taminum racun.
'Anak itu terminum racun.'

Keempat bentuk KK pada setiap contoh di atas dapat mengalami perulangan sehingga ditemukan bentuk-bentuk, seperti makan-makan, menjua-jua, badindiang-dindiang, dan taminum-minum. Berbeda halnya dengan KK, KB yang mengikuti KK pada setiap contoh di atas tampaknya tidak dapat mengalami perulangan. Oleh karena itu, tidak dijumpai bentuk-bentuk seperti manjua taranak-taranak, badindiang kaco-kaco, dan taminum racun-racun. Sedikit berbeda halnya dengan KB itu, KB nasi, ada kalanya dapat mengalami perulangan bila yang dimaksudkan itu bukanlah nasi yang sesungguhnya, tetapi semacam makanan yang sebut nasi-nasi. Jadi, dalam frekuensi sedikit sekali dijumpai bentuk, seperti makan nasi-nasi itu. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam frase ((KK + KB)) hanya unsur KK salah yang dapat mengalami perulangan, sedangkan unsur KB tidak mengalami perulangan kecuali kata nasi yang mempunyai arti khusus.

Rumus:

((KK + KB + {-MU}) --> ((KK + {-MU} + KB))

2.2.2.2.2 ((KK + KK))

Sejauh informasi yang dapat dikumpulkan bahahwa kata haraja ""belajar' lah yang dapat mengisi gatra KK yang berfungsi sebagai kualifiernya yang dijumpai hanya pada 3 bentuk KK, yaitu (1)KK yang berawalan maN, seperti mamukek 'memukat', mamanciang 'memancing, manuai 'menuai'; (2) KK yang berawalan ba-, seperti bajalan;; 'berjalan, babuai