Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/118

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

94

Contoh:

89. Amak paralu-paralu sajo pai tu nyo.
'Untuk itu ibu perlu-pertu saja pergi.'

90. Adiak buliah-buliah sajo pai, ambo indak.
'Adik boleh-boleh saja pergi, saya tidak.'

Perulangan pada unsur KK tampaknya tidak berbeda dengan yang dialami oleh KK pada ((Md1 + KK)). Perulangan yarig demikian hanya bisa terjadi bila Md2 tidak diulang. Dengan kata lain, perulangan dapat terjadi secara alternatif antara kedua unsur, seperti:

91. Amak buliah pak-pai.

tetapi tidak dijumpai Amak buliah-buliah pai-pai.

Rumusannya dapat disimpulkan sebagai berikut.

((Md2 + KK)) + ({-MU}) —> a) ((Md2 + {-MU} + KK))
b) ((Md2 + KK + {-MU})

2.2.2.1.2 ((As + KK))

Termasuk dalam kelompok As ialah kata-kata alah 'telah', ka 'akan', alun 'belum', sadang 'sedang', dan baru 'baru'. Sebagai unsur ((As + KK)) kata-kata ini tidak seluruhnya dapt mengalami perulangan, sedangkan yang dapat mengalami perulangan, seperti:

Contoh:

92. Inyo alun pai lai tapi ka-ka pai baru.
'dia belum pergi lagi tapi akan-akan pergi baru'
'Dia belum pergi lagi, tapi baru akan pergi.'

93. Aden alun-alun pai sakali juo lai.
'saya belum-belum pergi sekali juga lagi'
'Saya helum pernah pergi sekali juga lagi.'

94. Urang tu baru-baru kawin.
'orang itu baru-baru kawin'
'Orang itu baru kawin.'

Mengenai kata alah tampaknya muncul bila mendahului KK tidak mengalami perulangan. Jadi, tidak dijumpai bentuk seperti alah-alah pai. Walaupun demikian, perulangan dapat terjadi bila kata itu tidak langsung tampil mendahului KK. Dalam menjawab pertanyaan, Alah manyabi? 'sudah menyabit?' sering kata alah mendapat perulangan dengan mengatakan alah-alah juolah 'kira-kira begitulah'. Dari kata-kata yang