Halaman:Sistem Kesatuan Hidup Setempat Daerah Bali.pdf/90

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Pesatnya kemajuan pendidikan, khususnya pendidikan formal menyebabkan, bahwa dalam kehidupan masyarakat Bali masa kini, faktor pendidikan muncul sebagai dasar yang membedakan jenjang tinggi rendah kedudukan seseorang dalam masyarakat. Dasar ini juga belum mantap terbeku ke dalam adat, sehingga mewujudkan sistem pelapisan sosial yang masih bersifat samar.

Faktor kekuasaan sebagai dasar pelapisan sosial masyarakat Bali masa kini banyak berkaitan dengan jenjang kepangkatan formal. Seorang Camat atau Bupati misalnya, yang secara formal mempunyai kedudukan tinggi tertentu dalam struktur pemerintahan juga dianalogikan menempati kedudukan tinggi tertentu dalam kehidupan komunitasnya. Demikian juga halnya dengan jumlah kepangkatan lainnya, sehingga terwujud secara samar lapisan orang berpangkat sama dianggap berkuasa yang berbeda dengan lapisan lain yang terdiri dari orang-orang yang tidak memiliki pangkat tertentu.

2. Struktur pelapisan:

Pelapisan atas dasar kekayaan, umumnya dibedakan atas dua lapisan:

  1. Lapisan kaya,
  2. Lapisan miskin.

Sesuai dengan sifat samar dari lapisan ini, maka deskripsi detail juga sulit dikemukakan. Yang cukup menonjol, bahwa golongan kaya sangat berbeda dengan golongan miskin dalam hal atribut, yang kentara antara lain dalam hal: rumah dengan perlengkapannya dan gaya hidup mereka.

Pelapisan atas dasar pendidikan dibedakan atas:

  1. Lapisan pendidikan tinggi.
  2. Lapisan pendidikan menengah.
  3. Lapisan pendidikan rendah.

Yang menonjol dari sistem pelapisan atas dasar pendidikan ini adalah dalam kehidupan komunitas, yaitu sebagai pemimpin dan sebagai mediator pembaharuan.

Sedangkan dasar kekuasaan yang ditunjang oleh kepangkatan, dibedakan atas:

  1. Lapisan berpangkat.
  2. Lapisan tak berpangkat.

Hal yang menonjol dari lapisan ini adalah perannya yang sering menjadi fokus orientasi sesuai dengan ciri orientasi vertikal yang masih sangat kentara dalam kehidupan komunitas.

80