Lompat ke isi

Halaman:Sistem Kesatuan Hidup Setempat Daerah Bali.pdf/29

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

kesatuan wilayah dan merupakan bagian dari suatu desa dengan memiliki kesatuan wilayah, ikatan wilayah serta perasaan cinta dan kebanggaan tersendiri.

Pola perkampungan di daerah Bali

Dengan mengacu pada data-data yang diangkat dari delapan desa lokasi penelitian, maka berikut ini disajikan gambaran tentang detail pola perkampungan yang meliputi : bangunan, lapangan olah raga, tempat upacara, perkuburan, jalan-jalan, batas-batas dan tempat mandi.

1. Bangunan-bangunan pada perkampungan

Menurut fungsinya dibedakan tiga jenis bangunan ·:

  1. Bangunan tempat pemujaan.
  2. Bangunan umum.
  3. Bangunan tempat tinggal.

Bangunan tempat pemujaan orang Bali disebut pura. Jenis pura ini ada bermacam-macam, seperti : pura desa (Kahyangan - Tiga : pura desa, pura puseh, pura dalem ), pura keluarga, pura klen, dan lain-lain. Ada puluhan ribu pura di pulau Bali. Arsitekturnya tergolong arsitektur tradisional. Bahan bangunan sebagian terbesar diambil dari bahan setempat, seperti : alang-alang dan ijuk untuk atap, kayu nangka, bambu dan jenis-jenis kayu lainnya, untuk tiangnya dan batu bata serta batu padas untuk dinding. Letak bangunan tempat pemujaan adalah pada arah luan, yaitu arak ke gunung.

Bangunan umum juga ada bermacam-macam, seperti : balai - wantilan, balai banjar. Arsitekturnya tradisional dengan bahan-bahan cendrung terdiri dari bahan modern (beton). Letaknya dipusat desa dan di pusat banjar.

Bangunan tempat tinggal, terdiri dari berbagai-bagai bangunan sesuai dengan pola tempat tinggal orang Bali yang bersifat majemuk. Bangunan-bangunan pokok dalam satu kesatuan tempat tinggal adalah : balai meten (di bagian luan), balai dauh (di -bagian barat), balai dangin atau balai adat (di bagian timur ), paon dan lumbung padi (di bagian teben). Bagian paling luan dari satu pola tempat tinggal adalah pura keluarga, yang disebut sanggah atau merajan. Struktur bangunan tempat tinggal orang Bali memiliki ciri-ciri khas yang terdiri tiga susunan (tri-angga) : hulu, badan dan kaki atau lantai. Tiang bangunan bermacam-macam : tiang empat (sakepat), tiang enam (sakenem), tiang delapan (sakutus), tiang sembilan (tiang sanga) dan lain sebagainya. Arsitekturnya, balk tradisional maupun modern.

19