Halaman:Si Umbut Muda.pdf/21

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

dekat semakin 'kan hampir — hampir dekat 'kan tiba tibalah ia tengah halaman — dihalaman rumah si Gelang. Mengimbau ibu si Umbut:„O upik, Puteri Gelang Banjak — adakah engkau dirumah kini — mendjenguk agak sebentar !”

Berkata ibu si Gelang: „O upik Puteri Gelang Banjak.

Upik tingkatlah bengkudu,
upik pandjatlah embatjang.
Upik lihatlah kepintu,
siapakah orang nan datang ?”

'Lah ditingkatnja bengkudu,
'lah dipandjatnja embatjang.
'Lah dilihatnja kepintu,
ibu si Umbut nan datang.

Terliuk pinggang jang lemah — terdorong[1] bahu jang kembang — merentak subang dibahu — mengilat tjintjin didjari — terurai — rambut nan pandjang — berdjela — djela dilapik — berbelit — belit dipinggang — berkebut-kebat ditumit. Gemilang panau didada — panau nan empat bersaudara — bernama belaka keempatnja : dipunggung si pikau terbang — didada si pujuh laga — dikening panau menindjau — dilengan panau asli. Keningnja kiliran tadji, hidungnja pantjung terlutuk telinga djerat tertahan — bibirnja limau seulas — kerat kuku bulan'kan habis — keratannja bintang tertabur; lehernja bertingkat empat — setingkat ditutup badju — setingkat diimpit rambut — setingkat aliran peluh — setingkat aluran dokoh.

„O ibu tuan Umbut Muda!”, katanja si Gelang Banjak


  1. Terhujung.

22