Halaman:Si Umbut Muda.pdf/20

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

mengadji — bukan hamba alah berdunia[1] — bukan hamba alah memakai.

Kalit-kalit dari Melaka,
hinggap dipasar Pajakumbuh.
Terkelik iman nan tjelaka,
kepada puteri nan bertudjuh.

O ibu, udjarku ibu-djika ibu kasihkan hamba — kalau ibu sajang kan hamba — pergilah ibu hamba suruh — pergilah ibu hamba seraja — ibu isi untjang ibu — tiap sudut tiap hikmat — tiap liku tiap pekasih — talinja sipalit gila[2]. Ibu pergilah kesana — keranah ke Kampung Aur — kerumah puteri nan bertudjuh — kerumah Puteri Gelang Banjak — Ibu tanjakan — benar-benar — ibu berunding elok-elok;

Esa tali dua tidjakkan,
djala putus bawa berenang.
Esa djadi, dua tidakkan,
kata putus badan 'nak senang.

Berbuah katjang dibandar,
Buahnja nasi-nasian
Suruh katakan kata nan benar,
djangan kita nati-nantian.

Katakan begitu oleh ibu — kepada puteri Gelang Banjak!”

Berkemas ibu si Umbut — dikunjah sirih sekapur — ditjari ketika nan elok — diisi-untjang lengkap-lengkap — lalu tarun dua sekali. 'Lah serentang dua rentang —


  1. Beradu kemewahan.
  2. Djimat perkasih.

21