Halaman:Si Umbut Muda.pdf/13

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Naik si Umbut Muda — serta naik dia menjembah — menjembah kepada gurunja:

 ,,Dari Dusun ke Situdjuh,
seraut perambah paku,
paku digulai akan pembuka.
Didusun djari jang sepuluh,
ditangkupkan kepala nan satu,
diundjamkan lutut nan dua.”

Berkata guru si Umbut: ,,Sebanjak inilah orang — helat sudah sepenuh rumah — jang djauh orang 'lah datang — jang dekat orang 'lah tiba — engkau sadja jang tak tampak —- engkau sadja nan belum kemari. Apa djua nan ditjari — apa djua nan dituntut ? Tjoba katakan pada hamba!”

Mendjawab si Umbut Muda:,,Djika itu guru tanjakan — bukan hamba pergi mengadji — tapi menuntut lagu Mesir; sebab itu hamba lambat datang mengundjungi guru kemari.”

Berkata guru si Umbut: ,,O bujung si Umbut Muda — ketika engkau belum datang — sebelum engkau datang kemari — banjaklah surat nan dibatja — banjaklah kitab nan dikadji — banjaklah lagu nan didengarkan: tjobakan pula lagu engkau — nan dituntut kenegeri orang !”

Mendengar kata demikian — dibakar kemenjan putih — asap mendjulang keatas langit — harum setahun pelajaran. Mengadji si Umbut Muda — mengadji berlagu Mesir. Baru sebentar dia mengadji — dua bentar dia melagu — djangan orang 'kan berbunji — lantai berdetikpun tidak. Mw'allim jang sebanjak itu — tuanku jang beratus-ratus — habis ternganga semuanja —

14