Lompat ke isi

Halaman:Si Gadih Ranti.pdf/22

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

Sesaat duduk di atas bendi, teringat pula si Gadih Ranti, rasa di ruang-ruang mata, karena ingatan pada si Ranti, tak terasa masa itu, bendi berhenti di halaman, diayun langkah naik ke rumah, menaiki jenjang nan besar.

Ketika sampai di dalam rumah, dibuka pakaian saat itu, duduk berjuntai di kursi, kemenakannya lalu berkata, “Wahai Mamak Angku Kapalo, nasi sudah lama terhidang.”

“Kalau begitu katamu Upiak, perut nan sangat lapar sekali,” lalu pindah duduk ke tengah rumah, duduk bersila di atas kasur, hidangan pun lalu dimakan, disuap nasi dua suap, cukup ketiga ia berhenti, dibasuh tangan saat itu, dihisap rokok nan sebatang, asap mendulang ke udara, teringat rupa si Gadih Ranti.

Hari Rabu ramailah pekan
Ramai oleh orang jual beli;
Di sini kaba dihentikan
Kaba kan kita alih lagi.

11