Halaman:Si Djamin dan si Djohan.pdf/86

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

70

Jang dipanggil tijada bergerak dan si Djohan amat takoet memboekakan pintoe itoe.

„Inem !” boenji soewara dari loewar itoe, lebih keras dari jang tadi, Inem lekas boeka!"

Akan tetapi tijadalah soewatoe apa bergerak di roemah itoe. Oleh karena itoe maka orang jang diloewar itoe berseroe sekali lagi dengan marahnja: Lekas boeka, ajo!"

Si Djohan memberanikan dirinja, laloe ija berdiri memboeka pintoe. Bapaknjapoen masoeklah segera kedalam.

Si Bèrtes datang itoe boekan maboek sebagai kebijasaannja. Air moekanja menoendjoekkan ketakoetan jang amat sangat. Setelah lja mengoentjikan pintoe itoe dengan koewat-koewat, maka ijapoen bertanja kepada anaknja dengan tergopoh-gopoh: „Sijapa jang memboekakan pintoe? Apa engkau. apa orang lain?" Djohan tijada mendjawab. Dengan tertjengang ija melihatkan moeka bapanja; beloem pernah ija menampak bapanja seroepa itoe.

„Dimana emak engkau? Tidoer?" tanja Bèrtes poela, sambil berdjalan menoedjoe tempat tidoer.

„Ajo, bangoen !" katanja dengan bérang-bérang, setelah ija melihat si Inem beloem djoega djaga, meskipoen soedah beberapa kall digoentjang-goentjangkannja tangan perempoewan itoe. Si lnem menggerakkan badannja serta bersoengoet-soengoet. Kemoedijan ijapoen terdjagalah dan memboekakan matanja memandang moeka si Bertes jang ketakoetan itoe.

„Engkau maoe apa?" bertanja ija dengan soewara jang koerang terang, sebab ija masih mengantoek. Dari mana engkau datang ini?"

„Djangan engkau berterijak," kata si Bèrtes dengan tjepat. „Dengar Saja sekarang dikedjar orang; oentoeng saja masih sempat melepaskan diri; tetapi kawan saja, doewa orang serdadoe dari tangsi, soedah tertangkap ― Ajo, lekas toeroen, ajo! Saja hendak berboewat-boewat sakit; engkau doedoeklah mendjaga, seperti menoenggoe orang sakit."

Menoeroet perkataan lakinja itoe si Inempoen toeroenlah dari tempat-tidoer. lja berdjalan tijada dapat mendjedjakkan kakinja dengan tegap. Pikirannja masih ragoe, beloem sampai terang akan memikirkan dan mengetahoei hal-ihwal lakinja itoe.

„Engkau kena apa?" tanjanja sambil menjapoe matanja.