Halaman:Si Djamin dan si Djohan.pdf/81

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

65

doepannja kepada Kong Soei tadi pagi di kamar pendjoewalan obat; sebab itoe ija berlanja lagi, karena ija hendak mengetahoei. Maka si Djaminpoen mentjeriterakanlah halnja sekali lagi. Selama ija berkata-kata itoe, beroebah-oebahlah moeka njonja itoe : sebentar rijang, sebentar mérah padam, kadang-kadang terserjoem dan kadang-kadang ija mengoetjap: Adoeh! Boekan main!" Terlampau!" Kong Soei pada waktoe itoe soedah pergi ke kamar depan menjedijakan dan mengatoerkan pekerdjaannja setijap hari. Selama ija mengatoer dan membagi-bagi obat dari botol besar kebotol ketjil-ketjil, tijadalah ija berhenti memikir-mikirkan hal jang terdjadi tadi pagi itoe. Sekalijan-jang ditjeriterakan si Djamin itoe mendatangkan pikiran bermatjam-maljam didalam hatinja. Sebentar-sebentar ija menggéléng-géléngkan kepalanja, seraja berkata: ,,Terlaloe, terlaloe !" atau ,,Kasihan! Kasihan sekali !."

Selamat pagi, toewan!" kata seorang jang masoek kamar pendjoewalan itoe, sambil ija meletakkan botol kosong diatas médja itoe.

Selamat pagi! Ada apa ?" tanja Kong Soei.

„Ach, anak saja jang lima tahoen selaloe batoek-batoek sadja, boekan kepalang kerasnja, sampai hilang soewaranja. Kasihan melihatnja; kalau ija soedah berhenti batoek-batoek, ija merasa letih dan lesoe. Soedah lama saja bagi bermatjam-matjam obat jang diadjarkan orang, akan tetapi tijada berapa tolongannja; boleh dikatakan tijada bergoena sama sekali. Kalau ada obat jang moedjarab, jang toewan kenal, tolonglah beri. Saja pikir tentoe ada pada toewan. Nama toewan soedah termasjhoer; tentang harganja djangan toewan koewatir !"

Kong Soei tersenjoem mendengar poedjian orang itoe. Hatinja sedikit besar, sebab orang menghargai kepandaiannja Dikeroetkannja keningnja, sebagai orang jang berpikir soenggoeh-soenggoeh, Ialoe ija berkata: „Ja obatnja ada! Tetapi kenapa tijada lekas engkau datang kemari? Begitoelah kebijasaan orang; apabila penjakit soedah keras dan 'akalnja habis, baharoe ija datang meminta pertolongan orang jang tahoe."

Orang itoe tijada mendjawab, hanjalah menganggoek-anggoekkan kepalanja. Botol jang dibawanja itoe diberikannja kepada Kong Soei, jang hendak menjedijakan obat oentoek anaknja itoe.