Halaman:Si Djamin dan si Djohan.pdf/77

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

61

kepala si Djamin jang basah itoe seraja berkata: „Marilah kita kedalam !"

Dengan tijada berpikir pandjang si Djamin menoeroet Kong Soei kedalam roemah itoe.

Sesampai didalam kamar-obat itoe moeka si Djamin jang poetjat itoe mérahlah sedikit, karena darahnja moelat berdjalan dengan sepatoetnja.

„Sijapa engkau ini, sijapa namamoe, bagaimana engkau sampai kemari?" tanja Kong Soei dengan moeka jang manis.

Djamin mentjeriterakan halnja dengan ringkas. Segala penanggoengannja doewa beradik oléh penjiksaan si Inem, mak tirinja, dikatakannja semoewanja. Ija bertjeritera dengan soewara poetoes poetoes, seolah-olah lidah dan bibirnja tijada bergaja, entah disebabkan kedinginan, entah karena kelaparan.

Mata Kong Soei tijada lepas memandang moeka boedak jang poetjat dan koeroes itoe. Melihat air mata si Djamin jang berlinang-linang dan mendengar soewaranja jang poetoes-poetoes, Kong Soeipoen menoendoekkan moekanja. Segala perkataan boedak itoe sebagai batoe jang berat menimpa dada dan menjesakkan djantoeng limpanja. Akan tetapi air matanja jang moelat terbit disapoenja dengan lekas, soepaja djangan tampak oléh si Djamin. Dalam pada itoe, meskipoen amat piloe rasa hatinja, kadang-kadang bertoekar djoega seri moekanja mendjadi merah padam, apabila ija mendengar perboewatan si Inem kepada anak tirinja Djamin dan Djohan itoe.

Kong Soei pertjaja betoel akan segala jang ditjeriterakan si Djamin itoe, meskipoen ija soedah kerap kali dibohongi boedak-boedak peminta-minta.

Pada penghabisan riwajatnja si Djamin mentjeriterakan hal oewang lima poeloeh sén, jang mesti dibawanja poelang itoe. Maka setelah habis ija bertjeritera itoe, menangislah ija tersedoe-sedoe.

„Djangan soesah, djangan menangis," kata Kong Soei seraja ija meraba kantoengnja hendak mengambil oewang; tetapi dompétnja tinggal di kamar-tidoer. Dengan segera ija pergi memboeka latji akan mengambil oewang dari sitoe. Baharoe sadja latji terboeka, ijapoen melompat kembali mendapatkan si Djamin, karena boedak itoe tiba-tiba rebah ke tanah. Ija mentjoba menangkap