Halaman:Si Djamin dan si Djohan.pdf/72

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

56

Ija berdjalan itoe makin lama makin lambat; kepalanja berat rasanja dan peroetnja lapar djoega, tijadalah dapat ditahan lagi.

„Adoeh! Matí saja sekali ini," katanja dengan soewara jang amat sedih, seraja menghempaskan dirinja dimoeka pintoe seboewah roemah ditepi djalan itoe. Ijapoen menangislah tersedoe-sedoe dan air matanja mengalir dari pipinja jang poetjat dan dingin itoe, laksana titisan air, jang djatoeh dari tjoetjoeran atap dengan tijada berkepoetoesan.

Hatta maka teringatlah ija kepada adiknja Djohan, jang t'doer di roemah dengan sendirinja. Sijapa tahoe entah ija disiksa poela oléh si Inem, hantoe tjelaka itoe. Akan tetapi apa boléh boewat! Hendak poelang ke roemah, tijada ija koewat lagi. Kakinja soedah kakoe dan tijada bergaja; toelang-senditnja lemah dan letih. Ija merasa kepalanja berat dan poesing, pemandangannja beroebah-oebah. . . . . . . Dan pada ketika itoe si Djamin, boedak pijatoe jang malang itoepoen pingsanlah tijada chabarkan dirinja.

Hai, pembatja, djanganlah toewan toetoepkan boekoe ini, sambil berkata: „Tjeritera ini lijada sedap dibatja, lijada soewatoe apa didalamnja, jang menghiboerkan hati". Měmang sebetoelnjalah perkataan toewan itoe. Hikajat jang saja karang ini tijadalah menghiboerkan atau merijangkan hati. Pada permoelaannjapoen soedah tertoelis, bahwa jang saja tjeriferakan ijalah nasib doewa orang bersaudara jang malang. Oléh sebab itoe silakanlah toewan teroeskan membatja bagian jang keempat, karena tjeritera bal jang sedih-sedih itoepoen baik djoega dibatja adanja.

——————

BAGIAN KE IV.

LAKI-ISTERI JANG PENGIBA.

Kota Betawi masih sepi. Lentéra-lentéra gas jang di tepi djalan-djalan besar lagi menjala, sekadar menggantikan sinar matahari, jang beloem bangoen dari peradoeannja. Kebanjakan orang beloem meninggalkan tempat-tidoernja, dan kelamboe didalam bilik orang kaja dan miskin masih tertoefoep; sekalijan orang tidoer dengan njenjaknja. Langit, jang malam itoe ditoetoepi awan jang