Halaman:Si Djamin dan si Djohan.pdf/33

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

23

BAGIAN KE II.

PIKIR DAHOELOE PENDAPATAN, SESAL KEMOEDIJAN TIJADA BERGOENA.

——————

„Ada ija tidoer semalam?" tanja toewan dokter dengan soewara perlahan-lahan, kepada mandoer jang berdiri didekat seboewah tempat-tidoer. Diatas tempat-tidoer itoe terhantar seorang-orang sakit. Moekanja poetjat, kepala dan dadanja berlilit dengan kain poetih.

„Ja, toewan," djawab mandoer itoe dengan hormatnja; dari poekoel sembilan sampai poekoel doewa; dari poekoel doewa sampai poekoel tiga léwat ija mengadoeh-adoeh sadja kesakitan; soedah itoe sampai sekarang jja lidoer kembali dengan senang."

„Bagoes, bagoes" kata dokter itoe poela, laloe ija menghampiri tempat-tidoer itoe, seraja mengamat-amati orang sakit itoe. „Ja, betoel! Tetapi kamoe haroes mendjaga dija dengan hati-hati; obat jang dalam botol itoe ta' oesah dipakai lagi!"

Sesoedah itoe dokter itoepoen pergilah ke kamar jang lain.

Adapoen orang jang sakit itoe ijalah Bèrtes. Pada perkelahian malam hari itoe ija mendapat loeka tiga lijang, doewa di kepala dan satoe di dadanja; loeka jang di dada itoe parah sekali, kena ditikam dengan réntjong Atjéh jang berbisa, tepat dibawah roesoek jang kelima pada sebelah kanan.

Oléh sebab parahnja loeka itoe, tijadalah ija dapat bergerak dari tempat-tidoernja. Tiga minggoe lamanja, dari sehari ke sehari ija terhantar sadja diatas tempat tidoer. Sehabis peperangan jang besar itoe Bèrtes serta empat lima orang kawannja mendapat kenaikan pangkat mendjadi sersan, karena keberaniannja dalam peperangan itoe. Sekarang baroelah Bèrtes mendapat kenang-kenangan dan impi-impiannja jang telah bertahoen-tahoen didalam hatinja itoe. Akan tetapi dengan bajaran djoega ija beroléh jang ditjita-tjitanja štoe, ja'ni dibelinja dengan darahnja jang tertoempah ke boemi, boekan sedikit banjaknja; tambahan poela dengan kesakitan jang tijada terkira-kira.