Halaman:Si Djamin dan si Djohan.pdf/124

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

106

jang terang: boewanglah! boewanglah kita poenja nafsoe iang djahat itoe !

Tetapi pembatja, sebagai lagi penoelis hendak bitjarakan. Segala jang terseboet diatas itoe soedah terang dan telah kita mengerti. Tjoba sekarang marilah kita batja dan lihat betoelkah atau djoesta segala itoe.

Bagaimana hal kita djika, kita pemadat, laloe tidak poenja oewang? Boekankah djadi ketagihan?

Bagaimana hal dan kelakoean orang jang ketagihan itoe? Menoeroet penoelis poenja pendapatan, orang jang ketagihan madat itoe :

1 Matanja selaloe berairan; airnja bertjampoer dengan kotoran, lama-kelamaan mendjadi bélék (boentang).

2 Matanja soesah diboeka, rasanja rapat dan berat.

3 Ingoesnja meléléh seperti anak ketjil.

4 Ija mengoewap-ngoewap sadja dan matanja seperti maoe tidoer.

5 Peroetnja selaloe berasa tidak énak, karena madat itoe seperti binatang jang meroesak didalam peroet.

6 Sering sekali ija boewang-boewang air besar amat boesoek.

7 Adakala boewang air itoe tjampoer darah dan ingoes.

8 Kakinja berasa dingin dan lesoe.

9 Badannja berasa kakoe.

10 Kalau djalan rasanja maoe djatoh.

Eh! hi! betoel sekali! Is! tidak salah. Ah! djahat, paling djahat sekali itoe madat.

Betoel ja! Kalau kita pikirkan, kalau kita orang tidak maoe disamakan dengan binatang atau dikatakan Babi, andjing, tentoe kita boewang itoe madat. Apa goenanja? Penoelis rasa paédahnja besar sekali. Sebab :

1 Kita radjin. Saban hari bekerdja dengan soenggoeh-soenggoeh dan mendapat oewang, mendjadi senang.

2 Kita ingat daratan, ja'itoe kita ada poenja maloe boewat kita orang poenja hak atau kehormatan.

3 Mata terang, artinja kita tahoe jang kita ada diindahkan oléh sesama manoesija.

4 Kita mengeloewarkan ichtijar baik, tidak mentjoeri dan menipoe.