Halaman:Si Djamin dan si Djohan.pdf/111

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

93

Sebab mendengar dan mengenal soewara si Djohan itoe, si Djaminpoen memboekakan matanja. Soenggoehpoen dalam amat kesakitan itoe kelihatan djoega moekanja seperti hendak tersenjoem. Maka ketika ija melihat njonja Kong Soei, teringatlah ija akan boedi kedoewa orang laki-isteri itoe.

lja hendak membo ekakan bibirnja dan soewaranja kedengaran dari moeloetnja menjeboet: „Njonja baik!"

Waktoe itoe ija telah sadar akan dirinja dan melihat kepada adiknja kemoedijan kepada njonja Kong Soei; ija memandang kedoewa mereka itoe berganti ganti dengan pandangan jang memiloekan hati.

„Dimana engkau merasa sakit?" berlanja dokter itoe sambil menoendoekkan kepalanja dan meraba kepala si sakit dengan perlahan-lahan.

Si Djamin mendjawab pertanjaan dokter itoe dengan mengedjamkan mafanja sadja; laloe sambil menoendjoek kepada saudaranja, ija berkata dengan perlahan-lahan sebab kesakitannja:

- „Njonja jang baik! . . . . . Terima kasih. . . . . tjintjin itoekoe tijada. . . . . koedjoewal. . . . . . masih ada. . . . . Djohan tahoe tempatnja."

Keroet, jang menoendoekkan peri loekanja itoe, bila ija berkata-kata, tampak di moekanja dan menjebabkan ija tijada dapat lagi meneroeskan perkataannja. Hanjalah ij memandang dengan matanja jang tjekoeng dan malap itoe kepada njonja F. dan adiknja.

Sebentar ija mengedjamkan matanja seolah-olah ada jang menjoesahkan hatinja. Kemoedijan diboekakannja poela matanja, seraja berkata dengan soewara jang lebih djelas tetapi poetoes-poetoes, karena ija menahani air matanja.

―„Adikkoe Djohan malang. . . . . kasihan. . . . . tinggal sendiri. . . . . djangan poelang lagi. . . . ke roemah; djangan. . . . . djangan. . . . . .

lja hendak teroes berkata tetapi tij ida koewat lagi. Soedahlah hantjoer rasa hatinja. Bagaimana sekalipoen sakitnja, tijadalah dapat ija menahan piloe hatinja itoe, laloe ija menangis tersedoe-sedoe, dan air matanja bertjoetjoeran ke bantal jang mengalang kepalanja itoe.

Si Djohanpoen hendak menangis, tetapi dilarang keras oléh