Halaman:Si Djamin dan si Djohan.pdf/110

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

92

ganti terbit didalam kalboenja, karena barce sekali inilah ija melihat orang sakit berderet sebanjak itoe.

Tijada berapa lama berdjalan, berdirilah mereka itoe didepan tempat-tidoer No. 23. Dokter itoepoen menoendjoek kepada anak jang terbaring disitoe.

Baoe obat jang tadjam memasoeki hidoeng rangsang jang berdiri berkeliling si sakit itoe. Njonja Fi ta' tahoe apa obat jang berbaoe itoe, akan tetapi kepada dokter adalah baoe itoe soewatoe tanda, bahwa si sakit tijada tahan Jama lagi s kepandaian dan 'ilmoe tabib tijada bergoena lagi; obat itoe dipakaikan hanja sekadar mengoerangkan kesakitan si Djamin jang malang itoe.

„Allah poetjatnja dija. Kasihan! Berapa sakit jang ditangoengkannja itoe; kasihan betoel arak matang ini," kata njonja jang pengiba itoe. Piloe hatinja melihatkan anak, jang mendapat bahaja itoe, sedang mendjalankan kerdja jarg baik. Beroelang-oelang ija menjapoe air matanja dengan sapoe-tangan.

Dengan tijada bergerak si Djamin terletak dialas tempat-tidoer itoe; kain poetih jang melilit kepalanja dan tempat jang merah disana sini, ja'n! bekas darah, menoendjoekkan, bahwa kesakitan jang dideritakannja itoe boekan alang-kepalang.

„Beloem sadar jija dari pingsannja?” bertanja dokier itoe kepada mandoer jang menoenggoei si Djamin itoe. Ija datang kesana karena dilihatnja ada tamoe, jang dibawa oleh toewan dokter itoe.

— „Tadi sebentar sadja tcewan.”

— „Apa katanja ?”

— „Ta' ada apa-apa, tjoema ija mengerang sebab kesakitan.”

Mendengar perkataan itoe si Djohan, jang tadinja tijada mengenal saudaranja itoe, menangislah dan bertanja kepada njonja Fi: „ini abang Djamin ?”

Si sakit mengerang poela, oleh sebab itoe njonja Fi tijada mendjawab pertanjaan si Djohan itoe.

Ketika itoe si sakit memboekakan matanja sebentar, laloe di toetoepkannja kembali.

Orang jang berempat itoe tijada berhenti memandang si Djamin, seorangpoen tijada jang berkata.

„Djamin! Dijamin!” berterijak si Djohan jang telah mengenal abangnja dan tijada terlahan hatinja lagi, laloe ija menangkap tangan si sakit jang koeroes itoe.