Halaman:Seni Patung Batak dan Nias.pdf/88

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

pada pematung modern dalam usaha pencarian pribadinya.

Dapat kita catat beberapa gaya patung primitif dari beberapa daerah sebagai berikut:

  1. Patung primitif Batak Toba.

Yang dimaksud dengan suku Batak Toba adalah masyarakat Toba yang tinggal menetap sebagai penduduk asli di sekitar Danau Toba. Daerah ini dikenal sebagai salah satu pusat berkembangnya seni primitif. Gaya seni patung primitif, sebagaimana umumnya ada­lah sebagai peninggalan hasil karya seniman masa lalu yang lebih ter­ikat pada aspek symbolisnya daripada kaidah-kaidah keindahan.

Patung-patung primitif yang terdapat di daerah Batak Toba pada umumnya berbentuk silindris dalam berbagai ukuran menurut fungsi yang dipersiapkan. Pada bagian-bagian lain seperti patung-­patung batu yang terdapat di desa Ambarita Sialalangan kelihatan bentuknya sudah mengarah kepada corak realistis, dalam ungkapan­nya yang sangat sederhana tetapi penuh ekspresi.

Ciri-ciri khas yang terdapat pada patung primitif Batak Toba, pada umumnya dalam pengambilan motif, yang memadu wujud antropomorphis dan zoomorphis yang diungkapkan oleh pemahatnya sebagai perlambang roh nenek moyang.

Terdapat beberapa sikap patung, yang boleh dikatakan khas sikap patung Batak. Antara lain patung menggang binatang kerbau atau kuda. Patung dalam sikap jongkok dengan kedua belah tangan memeluk lutut, atau diletakkan pada bagian perut. Patung dengan sikap tegak dengan ekspresi wajah yang penuh wibawa dan memberi kesan tentang kekerasan watak dan kekuasaan serta ketegangan emo­si. Patung-patung batu hasil peninggalan kebudayaan megalit yang terdapat di desa Tomok dan Ambarita, diwujudkan sebagai orang yang sedang menghadapkan dirinya kepada kekuasaan yang lebih tinggi seperti patung upacara Horbo lele yang terdapat di desa To­mok.

79