Halaman:Seni Patung Batak dan Nias.pdf/37

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
Berbendera satu yakni bendera "Putih Merah" yang berlambang Matahari dan bulan mengapit kepala Gajah Dompak (Gajah Pahlawan)"4).

Pendapat di atas kiranya memberi arah pikiran kepada kita bahwa Negeri Toba yakni di Bakkara terdapat desa-desa yang tertua. Dari desa inilah akhirnya orang-orang Batak itu menyebar mendiami daerah di sekeliling danau Toba.

Beberapa ahli sejarah lainnya, seperti Bapak Burhanuddin Pi­liang menguatkan pendapat tersebut diatas, bahwa disekitar danau Toba terdapat gunung Pusuk Buhit. Menurut kepercayaan orang Batak dari gunung Pusuk Buhit itulah tempat asal mula nenek moyang orang Batak yang disebut dalam istilah Batak Mula Jadi Na Bolon.

Namun demikian pendapat itu masih perlu di kaji untuk dike­tahui kebenarannya secara ilmiah. Alasan ini justru masih ada juga yang berpendapat bahwa suku yang lebih tua berasal dari suku Dairi yang bermukim di pegunungan Pakpak, kemudian pergi ke Pusuk Buhit. Dilihat dari letak geografis kemungkinan yang tiba dari dara­tan Asia ke Indonesia bahagian Barat melalui Bandar Tua Barus le­bih kurang 3000 tahun yang lalu, untuk tiba di Pusuk Buhit mungkin terlebih dahulu harus melintasi pegunungan Pakpak/Dairi. Bekas­-bekas kedatangan mereka masih terdapat di hutan Dairi antara lain bekas tapak kaki manusia pada zamannya yang lebih besar dari be­kas tapak kaki manusia sekarang. Sekali lagi masih perlu adanya pe­nelitian lebih mendalam.

1. Mata Pencaharian.
Mata pencaharian penduduk pada zaman prasejarah ialah berburu, menangkap ikan, mengambil kerang, dan mengum­pulkan buah-buahan yang dapat dimakan. Berhubung persedia­an makanan untuk kebutuhan hidup tidak selalu ada pada suatu tempat, penduduk pada zaman prasejarah selalu mengem­bara dari suatu daerah ke daerah yang baru. Alat-alat yang me­reka pakai terdiri dari kapak genggam yang terbuat dari batu kali, kapak pendek bentuknya seperti lingkaran, dan batu peng­giling.
Didorong oleh tingkat peradaban yang makin maju alat­-alat yang sangat sederhana itu akhirnya semakin mengalami kesempurnaan. Lebih kurang 2000 tahun Sebelum Masehi,

––––––––––––––––––––––

4). Batara Sangti (Ompu Buntilan), Opcit hal. 27.

28