85
3) Pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas
4) Pendidikan Tinggi.
5.4.1 Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar
Pada periode 1950-1965 Pendidikan Sekolah Dasar telah menunjukkan kemajuan yang cukup memadai secara kuantitas dibanding periode sebelumnya. Beberapa kampung dalam Daerah Kotamadya Banjarmasin telah didirikan sekolah-sekolah rakyat yang pada saat itu dinamakan sekolah Rakyat Negeri VI tahun. Pada umumnya hampir setiap SR Negeri, pendidikan yang dilaksanakan berjenjang sampai enam tahun atau kelas satu sampai dengan VI. Pada pihak lain dengan dipelopori oleh swasta bermunculan pula madrasah-madrasah dan Sekolah Rakyat swasta. Madrasah-madrasah merupakan pendidikan Dasar yang lebih berkecenderungan untuk menyajikan pelajaran agama, sedangkan penyajian mata pelajaran umum sangat rendah sekali persentasenya, seluruhnya madrasah swasta¹⁴).
Untuk sekolah Rakyat Negeri rata-rata penerimaan murid baru dari anak-anak yang sudah berumur enam sampai dengan delapan tahun. Pemerataan kesempatan belajar belum menjadi pemikiran utama.
Dalam periode ini belum terlaksana wajib belajar pada tingkat umur tujuh - duabelas tahun. Keseimbangan antara yang bersekolah dan tidak bersekolah relatif persentasenya cukup besar. Walaupun demikian kesadaran untuk menyekolahkan anak putri sudah tidak menjadi permasalahan lagi. Hanya sebagian kecil masyarakat yang masih berpikir bahwa anak putri cukup sampai tamat sekolah dasar pendidikannya.
Pada daerah Kotapraja Banjarmasin yang kemudian berpredikat Kotamadya Banjarmasin hingga tahun 1965 sudah tercatat hampir tujuh puluh empat buah Sekolah Dasar Negeri, lima buah Sekolah Dasar Subsidi dan 9 buah Sekolah Dasar Swasta¹⁵).