Halaman:Sejarah Kota Banjarmasin.pdf/14

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

4

mesjid dan meningkatnya jumlah jemaah haji. Di samping itu agama dan adat saling berdampingan, misalnya upacara perkawinan berpola pada cara Islam, kelahiran, memperingati lahirnya Nabi Muhammas pada bulan Maulud, dan membaca Isra dan Mi'raj pada bulan Rajab.

Dalam. bidang seni budaya pun dikembangkan dan dilestarikan terutama seni tradisional Banjar, baik tari, nyanyi, ukir, hias, sastera dan lain-lain. Hal ini erat kaitannya dengan pendidikan yang memacu pada anak-anak muda untuk berkreasi dalam bidang seni. Selain itu pendidikan memberi arah baru dalam kehidupan sosial, politik, ekonomi dan budaya.

Perkembangan pendidikan itu tampak dari tahun 1950-1979 dengan makin bertambahnya SDN dan Swasta, SLTP Negeri dan Swasta, SLTA Negeri dan Swasta sampai perguruan tinggi. Tidak kalah pentingnya masalah-masalah sosial seperti pelacuran, kebakaran, dan rekreasi.

Bab Vl; diuraikan peranan ekonomi kota, yang meliputi peranan kota Banjarmasin sebagai pusat sirkulasi dan distribusi barang ke daerah pedalaman, dan ke luar daerah serta ke luar negeri. Terutama mengenai barang ke luar daerah dan ke luar negeri merupakan ekspor Kalimantan Selatan, dan impor ke Banjarmasin melalui pelabuhan Banjarmasin, tampak ekspor lebih tinggi daripada impor. Karena itu Kalimantan Selatan, terutama Banjarmasin dapat memenuhi kebutuhan daerahnya sendiri. Yang menjadi pokok utama Kotamadya Banjarmasin bertitik tolak pada pasar, pusat-pusat pertokoan, perbelanjaan sebagai kegiatan ekonomi kota. Dan yang lebih penting lagi dalam ikut menyemarakkan kesibukan kota adalah pedagang kaki lima.

Bab VII; diuraikan tentang perhubungan yang meliputi perkembangan jalan-jalan, jembatan-jembatan, terminal, dan dermaga kota sebagai urat nadi lalu lintas kota dan daerah pedalaman.