Halaman:Sejarah Daerah Bengkulu.pdf/155

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

luas 3211 ha. Dikenakan pajak sebesar 4% pendapat bruto. Pertambangan ini pernah mengalami jaman baiknya, tetapi persediaan tambang sudah menipis. Sejak tahun 1916 dikabarkan sudah bekerja dengan rugi. Hasil tahun 1913 tercatat 252 kg emas dan 494 kg perak.

  1. De Mijnbouw Maatschappij Simau Konsesi di Lebong Tandai sejak tahun 1906 dengan seluas 2959 ha, di kenakan pajak sebesar 4% dari pendapatan bruto. Masskapai ini berjalan dengan baik dan pada tahun 1913 menghasilkan 1125 kg emas, dan 5925 kg. perak dengan harga f. 2.146.640,– Denda untuk tahun 1914 sebesar 20%.

Perlu diketahui bahwa hasil logam mulia untuk seluruh Indonesia setahunnya 4000 kg emas dan 11.000 kg perak dan 70% dihasilkan dari Sumatera.

Sebelum perang Dunia ke-I pemerintah Belanda sendiri melakukan penelitian pertambangan di Bengkulu dan hasilnya berupa rencana (Desember 1915) untuk membuka daerah pertambangan emas di Lebong Simpang dan

144.