Halaman:Sejarah Daerah Bengkulu.pdf/144

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

kebutuhan beras sebanyak 1/4 - 1/5 bagian. Hal ini tidak apa-apa, karena bisa dibeli dari luar (Birma, Siam, Muang Tai) dengan menukar hasil bumi/hutan dan minerai lain.-nya. Tetapi ketika pecah Perang Dunia ke I (1914 - 1918) Sumatera mengalami kesulitan.

Dalam keadaan normal (1913), Sumatera kekurangan 146 milyun kg. beras setahunnya. Karena itu timbul kegairahan untuk menambah areal sawah. Di kaki gunung dempo sistem pengairan Siring bumi Agung diperbaiki menurut teknik modern. Sistem irigasi modern pula di Kemumu (Bengkulu Utara). Hasil beras dari Kemumu diharapkan Pemerintah Belanda dapat memenuhi kebutuhan pekerja tambang emas di daerah Lebong Tandai. Sampai ini (1977) irigasi di Kemumu semangkin disempurnakan dan terletak tidak jauh dari sini telah didirikan ibukota Kabupaten Bengkulu Utara Arga Makmur. Di Daerah Rejang Lebong irigasi modern diadakan. Yang sangat dikenal ialah Dam irigasi Air Putih Curup yang mengairi daerah persawahan di sekitar kota Curup.

133