Halaman:Sejarah Daerah Bengkulu.pdf/133

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Orang Melayu yang termasuk golongan Raja dan Radin kebanyakan mempunyai kebun-kebun lada dan sebagainya. Tetapi hasilnya tidak besar, karena kebunnya tidak terpelihara, hasilnya dijual dengan murah, hasilnya kecil karena kebun tidak luas. Golongan Raja dan Radin kebanyakan mempunyai rumah sendiri, tetapi keadaannya tidak cukup makmur. Mereka dalam hari-hari memakai pakaian cara Barat, paling tidak memakai sepatu dan kaus kaki. Perhiasan emas kadang-kadang dipakai pada hari-hari tertentu. Hal ini menunjukkan kehidupan sosial ekonomi yang berat pada jaman Hindia Belanda. Penduduk lainnya banyak yang berjualan di pasar, tetapi hidupnya tidak makmur. Orang hanya dapat memikirkan kebutuhan hari ini.

E.A. Francis (yang menulis artikel berjudul "Benkoelen in 1833" dalam Tijdschrift voor Nederlandsch Indie, Jaargang 4, nomor 5) pada tahun 1883 sudah berkata, bahwa Bengkulu mengandung sumber-sumber bermanfaat yang dapat membantu kemakmuran. Tanahnya subur, sungai-sungainya dapat dipakai untuk lalu lintas penduduk (hasil bumi) dengan irigasi. Tetapi masih banyak penghambatnya.

122