Halaman:Sejarah Daerah Bengkulu.pdf/101

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Pieterszoen Coen, pernah menangkapi kapal Inggris di Tiku, tetapi sekonyong-konyong datang instruksi dari Eropa, supaya Inggris dan Belanda hidup rukun di Indonesia. Terjadilah perdamaian sementara antara tahun 1620 - 1624 tetapi pecah lagi permusuhan, hingga Inggris terdesak dari Jawa dan Indonesia bagian Timur.

Pada bulan Desember 1624 orang Inggris masih berusaha untuk mendirikan pos di pulau Lagundi (Lampung) tetapi pada bulan Mei 1625, mereka meninggalkannya, dengan alasan daerahnya tidak sehat. Tetapi sebenarnya Inggris bermaksud Lagundi sebagai saingan Batavia.

Antara tahun 1624 - 1682 orang Inggris masih bertahan di Banten. Kemudian timbul konplik antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan Sultan Haji yang membawa akibat besar bagi Inggris, Belanda, Denmark dan Portugis, Peta Politik di Indonesia berubah, yaitu kekuatan: Banten dan Mataram merosot, kekuatan Belanda menaik.

Pada tanggal 8 Maret 1682, armada VOC muncul di bandar Banten, dengan maksud membela Sultan Haji. Sebulan kemudian, tepatnya pada tanggal 7 April 1682, pasukan Belanda mendarat dan

90