Lompat ke isi

Halaman:Sarinah.pdf/56

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

melahirkan anak. Isterinya harus berbuat seakan-akan padanya "tidak ada apa-apa". Tamu-tamu itupun sama sekali tidak memperdulikan isteri itu. Sebaliknya, sang suami itu tadi yang diladeni, sang suami itu tadi yang dijaga, ditolong. Sebab sang suami itu tadi yang baru saja "bersalin"! ...

Inilah adat yang dinamakan couvade. Mula-mula orang kira, bahwa adat ini hanya terdapat pada bangsa Baskia saja. Tetapi ia terdapat pula pada suku Abipon di Amerika Selatan! Dan pada suku-suku Indian di Guiana! Juga pada beberapa suku di Afrika dan di Asia Marco Polo menjumpainya di Yunnan Apollonius di tepi Lautan Hitam; Plutarchus di pulau Cyprus. Couvade ternyata satu adat yang dulu tersebar di mana-mana!

Apa arti couvade itu? Lihatlah, demikian munafiknya laki-laki! Wanita yang mengandung, wanita yang melahirkan bayi, wanita yang sakit, -tetapi itu harus disulap hilang. Dia, laki- laki, dia yang "bersalin", dia yang "mengadakan anak", dia yang kuasa. Dia yang berhak! Sungguh menggelikan!

Tentang couvade ini, maka Paul Lafargue menulis dalam kitabnya tentang hukum peribuan: "Manusia, makhluk yang paling kejam dan paling edan antara segala hewan, sering sekali membungkus keadaan-keadaan masyarakat yang penting dengan adat-adat kebiasaan yang paling menggelikan. Couvade adalah salah satu tipuan yang dijalankan oleh laki- laki, untuk mengusir wanita dari kedudukannya dan miliknja. Fi'il bersalin adalah tadinya tanda hak lebih daripada wanita dalam famili tetapi laki-laki telah menirukan fi'il ini dengan cara yang amat menggeli-kan, untuk meyakinkan dirinya sendiri, bahwa dari dialah bayi itu mendapat hidupnya".

Dari dia! Dari dia! Wanita tidak kuasa apa-apa, wanita. sekadar alat!

Begitulah kecelakaan yang menimpa Sarinah itu. Alangkah kerasnya kejatuhannya itu, dari kedudukan yang. begitu mulia kepada kedudukan hina, yang ia nanti musti derita beribu-ribu tahun lamanya: tertutup, terkunci, terlantar,

terabaikan sebagai sebagai benda, terhina, tersiksa, terperas

56