Halaman:SEJARAH KOTA PADANG.pdf/33

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

24

didirikan sekolah khusus untuk puteri. Sebenarnya pada tahun 1850 Belanda telah membuka Sekolah Kepandaian Puteri, namun setelah berjalan 5 tahun ditutup Belanda. Sutan Gombak gelar Sutan Iskandar penghulu Wijk III yang memikirkan perlunya pendidikan formal bagi anak perempuan, kemudian dalam bulan September 1880 membuka sekolah khusus untuk anak-anak perempuan. Sekolah ini diadakan di ruang depan rumahnya sendiri di Alang Lawas Waktu peresmiannya dihadiri oleh Gubernur dan Regen.20) Mengenai pengembangan bangunan suci umat Kristen kita mendapat informasi bahwa di samping gereja Protestan yang didirikan di Jalan Bagindo Aziz Chan, juga didirikan gereja Katholik dan biaran berdekatan dengan Hotel Oranye. Mengenai pembangunan masjid tidak banyak informasi yang diperoleh, kecuali keterangan tentang pemindahan masjid di Seberang Padang ke Ganting, setelah pusat pemerintahan tradisional dipindahkan dari Seberang Padang ke Alang Lawas.21 Dalam pembangunan masjid Ganting selalu saja mendapat kesulitan uang. Sudah sejak tahun 1866 dilakukan berbagai usaha untuk mencari uang namun selalu saja kekurangan dana. Sesudah 20 tahun dibangun belum juga selesai.

Pasar merupakan pusat kegiatan ekonomi yang penting pada suatu kota. Dalam sumber sejarah tradisional kita ketahui bahwa pasar pertama di Padang adalah Pasar Gadang yang terletak di sisi kanan Batang Arau. Dalam perkembangannya di samping Pasar Gadang atau Pasar Hilir, berdiri pula Pasar Mudik, Pasar Batipuh yang pada umumnya terletak di sisi kanan Batang Arau membujur dari Barat ke Timur sepanjang 1 kilometer. Sampai pertengahan abad ke 19 pasar ini cukup strategis letaknya, sehingga merupakan urat nadi perekonomian kota.

Pasar ini dikuasai oleh pedagang pribumi. Kota bukanlah sesuatu yang statis, ia berkembang terys. Kemudian beberapa pedagang Cina bersatu mendirikan pasar saingan dekat klenteng mereka. Pasar ini terletak arah Barat dari Pasar Mu-