Halaman:SEJARAH KOTA PADANG.pdf/32

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

23

dracht" yang dipakai sejak tahun 1847.19). Karena rumah bola merupakan tempat yang disenangi oleh Belanda baik sipil maupun militer, maka dengan bertambah banyaknya orang Eropa tentu bertambah pulalah jumlah rumah bola. Dalam rangka itu didirikan lagi sebuah rumah bola "Burger Societeit" di Belantung Kecil, sekarang bernama Jalan Ahmad Yani, khusus untuk orang sipil. Pada tahun 1898 rumah bola ini dipindahkan ke tempat di depan depot minyak tanah di tepi laut yang telah kita sebutkan. Namanyapun berubah menjadi Societeit Oras Genoegen yang berarti "Kesenangan Kita". Yang terakhir didirikan ialah "De Club" yang berdiri di Jalan Hilogoo. Pada tahun 1905 dipindahkan ke Dipo, tepatnya ke Kampung Baru.

Karena Padang adalah kota militer, maka bangunan tangsi militer pun juga berkembang. Lebih-lebih ketika perang Aceh masih berlangsung. Kota ini menjadi tempat pemberangkatan tentara Belanda Jee Aceh dan juga tempat istirahat militer. Untuk kepentingan itu, maka sisi Selatan dari lapangan "Plein de Rome" didirikan tangsi serta perumahan bintara artileri. Di samping itu dibangun pula kantor-kantor Kotapraja dan Telepon. Masih di sisi Selatan Plein Van Rome, tetapi arah ke laut berdiri "gedung Komoditi" (dekat Grand Hotel sekarang). Selain itu di daerah Kampung Cina atau .Pondok didirikan pula sebuah gedung komoditi. Pementasan komidi bukan saja dikunjungi golongan bumi putra, tetapi juga orang Cina dan Belanda Indo. Di Jalan Pasar Ambacang yang sekarang bernama Jalan Bundo Kandung, pada sisi kanannya berdiri pula Sekolah Rendah Belanda (sekarang SMP Negeri II). Setelah Belantung dikembangkan Belanda menjadi tempat pemusatan kantor-kantor, sekolah-sekolah dan rumah-rumah pembesar, maka sekolah rendah itu dipindahkan ke Belantung. Di seberang jalan di depan sekolah tersebut terdapat rumah komandan militer kota dan sekitarnya. Di selatannya lagi di jalan yang sama berdiri sebuah bengkel senjata tentara. Antara rumah komandan militer Belanda dan bengkel, pada tahun 1894