Halaman:SEJARAH KOTA PADANG.pdf/21

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

12

adalah di Seberang Padang, yang kemudian dipindahkan ke Ganting dengan nama mesjid Ganting. Di sana juga ditemui Gobah dan Kampung Dalam. Di samping ada pula cerita tambo yang mengatakan bahwa pemukiman yang pertama di Padang adalah di Kampung Durian, arah Timur dan bertetangga dengan Kampung Seberang Padang.

Peristiwa itu terjadi pada penghujung abad ke 16, salah seorang putera raja yang memimpin rombongan ke daerah Padang, bemama Sutan Sangguno Dirajo. Di bawah pimpinan Sutan Sangguno Dirajo, Padang semakin ramai dikunjungi oleh pendatang-pendatang baru dari Singkarak, Saningbakar, Selayo dan nagari nagari lain di Kubung XIII Solok.

Untuk menciptakan suatu masyarakat yang aman, tertib dan sejahtera, maka Sutan Sangguno Dirajo mengangkat 4 orang penghulu, yaitu:

  1. Datuk Gunung Padang dari Suku Tanjung
  2. Datuk Saripado Maharajo dari Suku Sumagek
  3. Datuk Mangkuto Dirajo dari Suku Mandaliko
  4. Datuk Sari Marajo dari Suku Melayu.

Daerah yang dikepalai oleh Datuk-Datuk tersebut, masih berstatus kampung, sedangkan Sutan Sangguno Dirajo mengepalai Nagari Padang atau orang tuo nagari Padang9). Jika terjadi silang selisih antara Penghulu yang berempat itu, penyelesaiannya terletak pada Sutan Sangguno Dirajo.

Dalam perkembangan selanjutnya nagari Padang semakin ramai juga, karena bukan hanya dikunjungi oleh orang-orang Luhak Nan Tigo saja, tetapi juga oleh nagari-nagari yang terletak di pesisir Barat. Sumatera Barat. Seiring dengan pertambahan penduduk, juga terjadi pembukaan daerah-daerah baru. Untuk mengepalai daerah-daerah baru itu Sutan Sangguno Dirajo mengangkat 4 orang Penghulu lagi, yakni:

  1. Datuk Rajo Marah dari Suku Melayu,
  2. Datuk Bagindo Sakti dari Suku Jambak,
  3. Datuk Lelo Dirajo dari Suku Jambak,
  4. Datuk Panduko Amat dari Suku Panyalai.