Halaman:Rimba-Rimba.pdf/89

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Rimba-Rimba

Semula ia menganggap pekerjaan menjemput senjata itu mudah, makanya menyerahkan semuanya pada anak buahnya untuk berhubungan dengan “pengusaha" Amertka yang ada di Teluk Bayur.


Tidak lama kemudian, beberapa anak buahnya masuk ke ruangan tempat Kucing Gurun duduk dengan asap rokok mengepul.

Kucing Gurun terkejut karena mereka masuk tiba-tiba saja tanpa permisi, tidak seperti biasanya.

“Ada apa? Apa yang terjadi?”

"Itu... itu...”

“Itu komandan...”

“Ya, itu apa?”

“Di luar banyak pasukan?”

“Apa?”

“Pasukan mana?”

Kucing Gurun cepat beranjak keluar. Ia begitu terkejut. Ternyata beberapa orang anak buahnya sudah berdiri dengan sikap hormat. Semula Kucing Gurun tidak menyadari siapa yang datang.

“Mati saya,” katanya.

Ia sudah menyadari apa yang terjadi. Ia tahu apa resiko yang akan diterimanya. Tetapi ia tidak dapat membayangkan langkah apa yang akan diambilnya untuk menyelesarkan masalah itu.

"Apakah mereka akan menghukumku karena kelalaian ini. Ataukah mereka akan menuduh aku pengkhianat dan menghabisiku di hutan belantara ini? batinnya.

Semula ia menyadari yang akan datang adalah komandan di wilayah Solok saja. Namun dugaannya sama sekali salah. Ternyata yang datang adalah Panglima tertinggi tentara PRRI di Padang. Ternyata persoalan


73