Halaman:Rimba-Rimba.pdf/169

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Rimba-Rimba

“Tidak sia-sia,” katanya.

Kemudian merekapun masuk ke dalam goa itu.

“Ayo...masuk,” katanya.

Pasukan-pasukan itu pun masuk ke dalam goa itu. Mereka terkesima. Tidak percaya bagaimana mungkin Tanaka berhasil menemukan tempat itu.

“Kita aman di sini?” kata Tanaka.

Kimoto pun melihat ke atas. Hutan begitu rindang. Dari atas tidak mungkin terlihat olch pesawat pengintai.

“Tempatnya di sini?” tanya Kimoto.

Tanaka tidak menjawab, hanya senyuman kecil mengulas di bibirnya.

“Tidak sia-sia aku membawamu dari Hirosima sampat ke perkampungan terpencil di dalam hutan pegunungan Sumatera,” katanya. Ia masih ingat, lelaki yang sebenarnya dokter hewan itu sebetulnya sudah ditolaknya untuk masuk ke kompinya. Kalaupun perlu dokter, yang dia butuhkan adalah dokter manusia. bukan dokter hewan. Makanya ketika sampai di Padang ia memberikan keleluasaan pada Tanaka. Ia diberi tugas sebagai intel non militer. Tugasnya tidak berkaitan dengan tugas-tugas operasi militer. Tanaka tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Berteman akrab dengan seorang pedagang Tanah Kongsi, ia mendapat informasi lokasi sarang burung walet yang terbaik dengan kualitas tinggi. Hanya dalam waktu tiga bulan, ia sudah menelusuri goa-goa di Sungai Abu yang memang menjadi tempat favorit burung walet menidurkan diri.

Tanaka membungkukkan badannya di hapadan Kimoto setelah menyiapkan sup sarang walet yang sangat nikmat. Lelaki itu memang aset Jepang yang sangat berharga. Tidak hanya dokter hewan, ta pun seorang insinyur arkeologi. Dia sudah tebiasa menggali-gali153