Halaman:Rimba-Rimba.pdf/162

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Rimba-Rimba

untuk mengungsi. Saya mendengar Talang Babungo masih aman.”

“Talang Babungo””

"Ya, Tidak sampai sehari perjalanan kita akan sampai.”

Namun tiba-tiba mereka mendengar bunyi orang di luar, Buya cepat-cepat mematikan api lampu cogoknya.

Mereka yang di dalam pun saling pandang. Kemudian merapat ke dinding dan menyembunyikan badan di balik karung-karung padi. Samar-samar mereka mendengar perkataan orang di iuar.

“Apa ada orang?”

"Tidak terlihat.”

”Lihat lagi, Dia pasti menuju ke sini?”

“Atau bakar saja rumah ini?”

“Jangan. Belum saatnya.”

“Ayo, kita mesti bergegas,”

Setelah keadaan di rasa aman, buya kemudian melihat dari balik kaca. Dia melihat bayangan-bayangan menghilag di balik kegelapan malam.

“Apa mereka sudah pergi?”

“Sudah. Kalian di sini saja dulu. Di luar tidak aman.”

“Baik Buya.”

Besok malamnya, di sebuah Surau Nurul Iklas di Jorong Jirek, puluhan jemaah mengikuti pengajian. Namun tiba-tiba dua orang masuk bergegas, Tidak tahu apa yang dibicarakan. Yang pasti tidak lama kemudian Buya menghilang dan bersembunyi dan rumahnya.


145