Halaman:Rimba-Rimba.pdf/150

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Rimba-Rimba

Beni menyelidiki semua itu. Ia tidak salah memilih Beni, karena kelihatannya, Beni dan pasukannya mampu menyelusup jauh ke jantung PRRI di rimba antah berantah di Sumatera Barat. Beni adalah tumpuan PKI di Sumatera Barat. PKI sudah lama berniat masuk dan menguasai Sumatera Barat, negeri para ulama. Sangat sulit untuk mencari jalan masuk. Kekuatan para ulama begitu hebat dan dahsyat. Akhirnya Suroso mendapat celah sejak tanggal 17 Agustus 1945, PKI adalah kekuatan politik pertama yang mengorganisasikan dirinya di Sumatera Barat dengan memanfaatkan makloemat Nomor X awal November 1945.

Suroso kemudian mendirikan cabang PKI pertama kali tanggal 12 November 1945 dengan dipelopor oleh Bachtaroeddin di Padang. Bahkan kehadiran PKI mendahului berdirinya partai-partai Partai Islam seperti Perti dan Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII). Kedua partai itu baru didirikan akhir November.

Sedangkan Masjumi yang menjadi partai besar dan seteru PKI justru baru didirikan Februari 1946. Di Sumatera Barat sendiri PKI mendapat posisi ketiga setelah Masjumi dan Perti.

Suroso menyadari akan sangat sulit untuk menghancurkan kekuatan-kekuatan musuhnya. “Untuk menghancurkan mereka tidak ada cara lain. Kekerasan dan perang." Begitu hasil pertemuan Suroso dengan pimpinan PKI lainnya d Padang. "Perang secara kasar jelas tidak mungkin. Itu sama saja dengan membangunkan ular tidur," Bachtaruddin menyahut.

"Kita harus memakai cara halus. Siasat. Sekali lagi siasat dan perhitungan yang matang.

Begitulah, hari demi hari perundingan antara petinggi PKI di Padang terus berlanjut. Akhirnya mereka

134