Halaman ini tervalidasi
Rimba-Rimba
Sebuah gambar seharusnya muncul pada posisi ini dalam naskah. Untuk menggunakan keseluruhan pindaian halaman sebagai penampung, sunting halaman ini dan ganti "{{gambar hilang}}" dengan "{{raw image|Rimba-Rimba.pdf/15}}". Sebaliknya, jika Anda mampu untuk menyediakan gambarnya, maka lakukanlah. Untuk panduan, lihat Wikisource:Pedoman gambar dan Bantuan:Menambah gambar. |
RAHASIA YANG BOCOR
Malam kian larut, hujan pun turun rintik, angin berhembus, seakan tak ingin ketinggalan berpacu dengan waktu. Di sebuah jalan yang mulai sepi, Letnan Syamsul semakin deras memacu laju jeepnya, seperti ingin berpacu dengan malam yang kian kelam.
Sementara lelaki yang duduk di sampingnya, yang terlihat masih muda tidak bersuara banyak. Sesekali diisapnya rokok sembari menghembuskan asapnya keluar jendela mobil, kemudian berterbangan dilarut angin. Dalam benaknya ia masih bertanya-tanya, kemana lelaki itu akan membawanya. Sejak dari tadi, ia masih berpikir apa tujuan si Letnan mengajaknya. Ia masih saja menduga-duga arah tujuan mereka. Kemudian berbagai
1