Halaman:Rimba-Rimba.pdf/147

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Rimba-Rimba

“Kemanapun mereka lari, akan terus kita kejar,” ujar Suroso. fa adalah pimpinan tertinggi PKI yang disusupkan ke tentara APRI. Walaupun berpangkat Kapten dalam kemiliteran, namun dia sebenarnya adalah seorang agen komunis yang lihai dan licik. Sudah beberapa kali dididik di Moskwa dan sering beroperasi di Jerman. Namun kini secara khusus dia diminta untuk masuk ke Minangkabau dan menghabisi cikal bakai musuh-musuhnya.

Baginya, tugas itu sangatlah berat. Ia tahu Sumatera Barat. Ia suah kenal dengan daerah ini. Walaupun secara lahir ia baru pertama kali menginjakkan kaki di Kota Padang, namun baginya, ide-ide dan pemikiran serta gagasan yang datang dari Sumatera Barat sudah merasuk ke dalam jiwanya.

Ia kagum dengan Hatta, Hamka, Natsir, Syahril, Agus Salim, Tan Malaka dan beberapa tokoh lainnya yang berasal dari Sumatra Barat. Atau kalau boleh ia bersikap secara pribadi, ia membela pemberontakan yang terjadi.

la tahu bagaimana ketidakadilan berjalan dengan begitu baik, sehingga mengakibatkan kemuakan yang mendalam bagi tokoh-tokoh PRRI itu. Ia tahu bagaimana rasanya diperlakukan tidak adil.

Namun, sebagai seorang tentara pemerintah, ia harus memberantasnya. Tapi, ia tidak peduli semua tugas untuk pemberontakan itu. Ia sekarang berada di kompi strategis. Artinya ia hanya sebagai pemikir serangan dan tdak perlu telibat lebih jauh dari lapangan. Dengan demikian ia punya waktu banyak untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

Kaburnya para ulama-ulama itu menjadi salah satu kegagalan besar baginya. Ia sering mendapat tekanan dari


131