Halaman:Rimba-Rimba.pdf/146

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Rimba-Rimba

Melihat dari prestasi kerjanya, para komandan PRRI tersebut sepakat memilih Letnan Beni untuk memimpin operasi AA itu. Operasi itu sangat rahasia sekali. Mereka tahu, Beni bisa diandalkan.

Pilihan itu ternyata tepat. Ia bisa mengumpulkan dalam waktu yang singkat puluhan ulama dan mengumpulkannya di di sebuah goa di hutan Sungai Abu. Tidak ada yang tahu dari mana ia dapat informasi tentang lokasi itu. Akan tetapi begitu ia kemukakan soai tempat itu, komandan langsung menyetujuinya.

“Sungguh brilian.”

“Brilian.”

“Hebat.”

“Hampir menyamai kehebatan tokoh-tokoh komunis.”

“Ia serdadu yang super.”

“Ia serdadu yang baik. Patuh dalam tugas.”

Berbagai pujian di tengah rimba itu selalu mendengung-dengung di telinganya, Namun ia acuh saja dengan semua itu.

Ia tahu, para pemimpin PRRI sangat menyukainya, apalagi setelah sebuah kapal pengangkut 'terigu” dari Sibolga mendarat di Teluk Bayur. Kemudian isi-isinya dipindahkan ke truk. Nyaris tiada ketahuan. Walau akhirnya pesawat APRI mengejar hingga truk itu sekarang dinyatakan hilang

PKI memang kecolongan besar. Ternyata tujuannya ingin memusnahkan sumber-sumber kekuatan di Minangkabau didahului. Sctidaknya dari sekitar seratus orang paling berbahaya menurut daftarnya tidak satu pun ditemui. Semunya sudah raib entah kemana. Seakan hilang ditelan belantara.


130