Halaman:Rimba-Rimba.pdf/135

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Rimba-Rimba

"Kemana kita sekarang. Sebaiknya ke Aie Dingin."

"Ada yang penting di sana?" kata Johan.

"Ha ha ha. Kita lihat nanti."

"Oh ya. saya baru ingat. Kita bertemu dalam hutan sewaktu kalian mengerjai Beni di pondok itu."

"Beni?"

“Ya, kalian ingat? Orang yang kalian ikat itu bernama Beni."

"Ya...ya..."

"Lalu ada bayangan hitam...."

"Ya...ya..."

"Coba tebak..."

"Apa? Jadi Uda adalah bayangan yang berkelabat malam itu. Saya ingat mata Uda."

"Terima kasih waktu itu," kata Mangkuto. Mereka pun berangkulan. Mangkuto pun menceritakan semua kejadian itu pada Johan. Mangkuto tidak terkejut lagi jika Johan mengatakan ia tahu dimana truk itu disembunyikan.

"Ayo cepat, kita harus sampai sebelum malam atau didahului pasukan Beni," katanya.

Mangkuto pun mengirim pesan kepada beberapa pos pasukan yang ada di rimba. Sebelum malam mereka sampai di hutan Aie Dingin. Setelah mereka berkumpul dengan beberapa orang dari pos rimba lainnya, mereka pun mengangkut senjata itu. Ada sekitar sepuluh puluh senjata berat. Lebih dua puluh senjata ringan. Granat dan sepuluh kotak dengan merek TNT. Kemudian dokumen penting. Mereka menghilang kembali di balik rimbunanya hutan. Johan mengangkat sebuah peti berisi amunisi. Sebenarnya ia pun terkejut menemukan senjata-senjata canggih itu. Selain sebuah pistol, yang sering

119