Halaman:Rimba-Rimba.pdf/131

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Rimba-Rimba

“Di mana mereka sekarang?"

“Percayalah. Allah Swt pasti membantu.”

“Ada satu peristiwa penting lagi yang belum kalian ketahui.”

“Apa itu?"

“Ya. Makanya jangan buru-buru.”

“Cepat ceritakan. Kami makin tidak sabar lagi ingin menghabisi Beni itu.”

“Kalian ingat, sebulan yang talu kita akan dapat kiriman senjata. Senjata itu diturunkan di Teluk Bayur, dibawa sebuah truk, lalu truk itu mengantar separo senjata itu untuk Solok bagian utara separo lagi untuk Solok bagian selatan. Namun sekembali dari Solok, sekitar kebun teh, rupanya pasukan pusat mengetahuinya dan mengejar dengan pesawat.

Sopir dan penumpang semuanya mati. Namun saat itu ada seseorang yang melarikan truk, kemudian sekitar Aie Dingin truk itu hilang tanpa bekas.”

“Apa? Truk dengan muatan senjata hilang?”

"Ya.”

“Siapa yang mencurinya?”

"Menurut saya bukan mencuri namun menyembunyikan. Karena sejauh ini tidak ada laporan tentang adanya penemuan senjata itu."

“Malah komandan besar sudah memerintahkan beberapa anggota pasukan untuk mencarinya kembali. Kalian tahu siapa yang ditugasi?”

“Siapa?”

“Beni?”

“Apa?”

“Tunggu-tunggu. Kenapa Mangkuto begitu yakin Beni adalah komunis?”

115