Halaman:Rimba-Rimba.pdf/108

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Rimba-Rimba

di puncak misi. Sekarang kita harus menemukan dulu truk untuk mendapatkan senjata dan peledak.”

“Baik komandan.”

Kemudian kertas itu diserahkan satu per satu kepada teman-teman yang lain. Di sana terdapat nama-nama ulama yang akan dihabisi. Semua ulama itu sudah disembunyikan di sebuah goa di pedalaman Sungai Abu. Jika misi itu sukses akan berdampak besar terhadap tujuan-tujuan komunis.

Artinya, dengan membonceng ke dalam pasukan APRI, PKI sudah memetik kemenangan yang sangat luar biasa gemilangnya.

“Kawan-kawan yang dididik dengan dasar-dasar ideologi komunis. Sekarang misi besar ini ada di pundak kita bersama kawan-kawan. Rantai ada dalam genggaman kata.

Analisis ini bukan hanya dari kajian agen-agen kita di Indonesia, tapt untuk wilayah Asia. Ingat, para pemimpin-pemimpin bangsa ini mayoritas berasal dari Sumatera Barat: Karena itu, kita mesti memutuskan mata rantai itu. Munculnya tokoh-tokoh itu berkaitan erat dengan peran ulama dengan sistem pendidikan pesantren dan suraunya. Dengan habisnya mata rantai generasi ulama dari Minang ini maka itu berarti cikal bakal musuh kita juga sudah habis. Karenanya komando di pusat memandang 'rantai' sebagai sebuah operasi yang sangat penting. Yang paling utama, Partai Masyumi sebagai musuh kita akan babak belur. Sekaranglah waktunya.”

Teman-teman yang lain mematung. Mereka menyadari arti pentingnya misi itu dilakukan. Kini, apalagi yang akan ditunggu. Goa tempat para ulama-ulama disembunyikan itu sudah di tangan mereka.

92