Halaman:Revolusi dan Masalah Kebudajaan.pdf/14

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

perlu, ketjemasan sematjam itu tidak punja alasan untuk ada.

Apakah aiasanja untuk merasa tjemas seperti itu? Hanja mereka jang tidak merasa pasti akan kejakinan-kejakinan revolusionernja akan benar-benar merasa tjemas tentang persoalan ini. Orang jang tidak memiliki kejakinan akan kemampnanja untuk mentjipta, akan bisa merasa tjemas dalam hal ini. Dan kita harus bertanja, apakah seorang revolusioner jang sedjati, baik dia seorang seniman ataupun seorang tjendekiawan jang merasakan Revolusi dan jakin bahwa dirinja dapat mengabdi kepada Revolusi. harus menghadapi persoalan seperti ini, jakni apakah nuungkin timbul keragu-raguan dikalangan sastrawan-sastrawan dan seniman-seniman revolusioner jang sedjati. Saja kira bahwa djawabnja adalah tidak, bahwa keraguan itu hanja akan_dirasakan oleh sastrawan-sastrawan dan seniman-seniman, jang kalanpun bukan orang-orang kontra-revolusioner, bukanlah orang-orang revolusioner. Dan memang tepat kalau seorang sastrawan atau seniman jang tidak betul-betul revolusioner akan mengemukakan persoalan itu; bahwa seorang sastrawan atau seorang seniman jang djudjur, jang dapat mengerti akan tjita-tjita dan keadilan Revolusi tanpa turut-serta didalamnja akan menghadapi soal ini dengan terang-terangan, Karena seorang revolusioner menempatkan sesuatu diatas segala soal lainnja: seorang jang revolusioner menempatkan sesuatu bahkan diatas semangat mentjiptanja sendiri; dia menempatkan Revolusi diatas segala-galanja. Dan seorang seniman jang sangat revolusioner alah seseorang jang bersedia mengorbankan panggilan seninja untuk Revolusi.

Tiada seorangpun pernah berpendapat bahwa setiap orang. setiap sastrawan, atau setiap seniman ha-

13