Halaman:Puisi Afrizal Malna; Kajian Semiotika.pdf/58

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Si maut itu telah membuat kamar tidurku seperti sebuah gereja yang rusak juga merupakan kalimat yang memakai kata sudah, yang sama dengan kalimat sebelumnya. Kalimat itu merupakan tanda ikonik yang memakai perumpamaan, yaitu simile seperti sebuah gereja yang rusak. Tanda ikonik gereja juga bermotif dimensi ruang, yaitu ruang yang memiliki kesamaan dengan ruang yang dimiliki oleh si aku. Dan ruang tersebut digambarkan mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh Si maut. Tanda ikonik dan simbolik yang terkandung dalam penanda gereja mewakili suatu ruang yang sakral menuju yang profan.

Perumpamaan itu mengambil contoh yang dilihatkan oleh penyair dalam gejala sekulerisasi yang menggusur peran agama dalam hal-hal duniawi dan dangkal, seperti yang terjadi di dunia Barat dan di tempat hidup penyairnya sendiri. Seperti sebuah gereja yang rusak dapat berarti gereja sebagai penanda simbolik yang mengalami kerusakan secara fisik, dalam pengertian sebagai ruang khusus yang tidak dapat digunakan sebagai tempat pemujaan karena tidak layak pakai akibat kerusakan. Kemungkinan kedua kerusakan itu dalam pengertian umatnya.

Kalimat selanjutnya adalah Lonceng berdentang seperti menggemakan lorong gelap dalam bahasa. Kalimat itu masih memiliki hubungan pencitraan dengan gereja, yaitu dengan adanya tanda ikonik, indeksikal, sekaligus simbolik dalam penanda lonceng. Penanda lonceng berfungsi sebagai tanda ikonik karena ia merupakan benda yang secara primordial dimanfaatkan untuk penyampai pesan tertentu. Jadi, tanda secara ikonis lonceng berperan secara fungsional. Ia berperan sebagai penanda indeksikal karena bunyi yang dihasilkannya ataupun karena fungsinya sebagai petunjuk yang menandakan identitas sesuatu, misalnya keterangan tentang waktu untuk sebuah jadwal, pemberitahuan, atau tanda bahaya.

Dari penampakannya sebagai tanda ikonis, lonceng menjadi tanda indeksikal karena kehadirannya menunjukkan sesuatu yang lazim menyertainya, seperti gereja pasti memiliki sebuah lonceng atau sebuah jam besar ditandai dengan bunyi dentangan lonceng. Dan akhirnya, lonceng juga menangkap

44