Halaman:Puisi Afrizal Malna; Kajian Semiotika.pdf/32

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Dengan kata lain, puisinya juga merupakan instalasi kata yang dicomot dari berbagai sumber yang keras dan sekumpulan diksi yang menandakan kreativitas kemajuan manusia. Paling tidak, diksi dalam puisinya merupakan penampakan dan representasi saling-silang wacana serta ideologi dan mitos masyarakat yang telah termodernisasi. Dalam pembacaan puisi jenis itu, risiko yang dihadapi adalah pertanyaan bagaimana secara semiotis puisi Malna dimaknai?

Seperti dimaklumi oleh Nurrohmat (2003), sebagai bentuk instalasi kata, puisinya tidak bisa terhindar dari sifat yang kadang absurd dan keluar dari tataran semantis yang normal. Hubungan antara satu kata dan kata yang lain kadang tidak memiliki hubungan makna yang lazim dan logis. Tampaknya hal itu merupakan strategi permainan yang diciptakan secara sintagmatis. Hubungan kata dan frasanya sering merupakan bentuk substitusi yang mencengangkan.

2.5 Membaca Dadaisme dalam Puisi Malna

Dalam kumpulan puisi Arsitektur Hujan (1995) terdapat sajak paling singkat Malna yang berjudul Chanel OO. Sajak ini tergabung dalam kelompok puisi Membaca Kembali Dada yang terdiri dari Dia Hanya Dada, Dada, Chanel OO, Arsitektur Hotel, Lembu yang Berjalan. Diksi dada bukanlah sebuah diksi yang biasa kita dengar sebagai sapaan dada, atau ″selamat tinggal″, tetapi dalam hal ini dada merujuk pada gerakan seni yang lahir di Zurich, Swiss pada tahun 1916 yang disebut dengan dadaisme.

Andre Breton mendefinisikan dadaisme ″adalah suatu situasi pemikiran ...dada adalah pemikiran bebas artistik ...dada sendiri tak mempunyai arti apa-apa″ (dikutip dari situs www.comil.music.uiuc.edu/projects/EAM/ dadaism/html.). Dada pun dikatakan tidak terdefinisikan karena tujuan dada adalah terutama menghindar dari pelabelan dan pelegitimasian yang, mapan. Secara menggelikan, ″dada″ hanyalah kata main-main yang dicomot dari bahasa Prancis untuk kata 'kuda mainan anak-anak.

20