Halaman:Puisi Afrizal Malna; Kajian Semiotika.pdf/23

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

BAB 2

BAHASA DALAM PUISI

AFRIZAL MALNA


"...mestilah kau bermabuk-mabuk terus terusan. Tetapi dengan apa? dengan anggur, dengan puisi, dengan kebajikan, sesuka hatimu. Tetapi mabuklah!”

Charles Baudelaire [Wing Kardjo (editor dan penerjemah), 1972: 36-7]


2.1 Pendahuluan

Bunyi bait yang terkenal itu berasal dari penyair Prancis, Charles Baudelaire (1821-1867) yang kontroversial, yang secara harfiah menggolongkan puisi di antara sekian hal yang memabukkan, selain anggur. Boleh jadi, ini merupakan metafor atau sebaliknya, hal yang dialami sendiri oleh Baudelaire, yang mengisi kemabukannya dengan anggur serta dengan puisinya. Kritikus pun menganggap ia sebagai seorang yang mencari tuhan yang ironisnya tanpa menempuh satu pun jalur kepercayaan agama. Mungkin karena itu ia pun mabuk, mencarinya ke mana saja. Dan bahkan kemabukannya telah membawa pencariannya itu, dalam kata Vionette (dalam http//www.vionette.com/baudelaire/baudelaire2.htm), sampai

11