Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/736

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Inspeksi Kesehatan. Pada hal pelabuhan seperti Belawan sebenarnja harus mempunjai tenaga dokter „full-time". Djuga perlengkapan, misalnja alat-alat desinfectie, alat-alat pembasmi tikus dsb. belum lagi mentjukupi. Jang ada sekarang ialah hanja balai pengobatan, jang sebenarnja bukan pekerdjaan jang terpenting bagi Dinas karantina. Akan tetapi Pemerintah Pusat, karena insjaf akan pentingnja Dinas Karantina ini, telah menjanggupi untuk selekas mungkin memperlengkapi dinas ini.

Pharmaceutische Dienst D.V.G. Medan mempunjai Bahagian Administratie dan Bahagian Magazijn van Geneesmiddelen. Dinas ini langsung berada dibawah pengawasan Departement van Gezondheid di Djakarta Pimpinan ada ditangan tuan J. van der Mark, Militaire Apotheker 1ste Klas dan kemudian pada tanggal 26 Djanuari 1949 diserahkan kepada J. Meyer, djuga Militaire Apotheker 1ste Klas.

Berhubung karena pada achir tahun 1949 pekerdjaan untuk pihak militair Belanda sangat banjaknja, maka mulai tanggal 1 Oktober 1949 Bahagian Magazijn van Geneesmiddelen dipegang oleh C.H.J. Ditmarsch, Apotheker Assistent 1ste Klas.

Pada tanggal 4 Oktober 1949 Bahagian Administratie dipindahkan ke Departement van Culturele Zaken der N.S.T, sehingga tempat lebih lapang untuk penjimpanan obat-obatan.

Sebagaimana djuga halnja dengan kantor-kantor djawatan lain-lain pada Pharmaceutische Dienst D.V.G. Medan semendjak kedatangannja Belanda sampai achir tahun 1950 banjak dipergunakan tenaga-tenaga bangsa Tionghoa untuk djabatan-djabatan menengah dan rendanan.

Mulai tanggal 1 Agustus 1949, karena harga pasaran bagi tenaga buruh diperusahaan-perusahaan partikelir lebih tinggi, maka Pharmaceutische Dienst Medan sudah tidak mempunjai tenaga-tenaga bangsa Tionghoa lagi. Semuanja telah minta berhenti. Semula pekerdjaan dılajani oleh 3 orang ass. apthekers dan 1 orang ass. apothekers, tetapi pada achir tahun 1950 semuanja minta berhenti, a.l. disebabkan karena ikatan dinasnja telah berachir. Pegawai administrasi hanja jang tinggal ialah paling tinggi berpangkat 1ste Klerk, sedangkan semulanja ada djuga 3de Commics dan Administrateur 3de klas.

Soal pengangkutan jang terutama mendjadi pikiran ialah bagaimana dapat meladeni daerah Tapanuli, Atjeh Barat dan Atjeh Selatan/Tengah dengan tjara jang sebaik-baiknja, karena didaerah-daerah tersebut soal perhubungan tidak begitu sempurna; didaerah-daerah lainnja, terutama di Sumatera Timur, hal ini tidak mendjadi soal dengan adanja perhubungan kereta api/motor. Meski demikian, namun ditambahnja alat-alat pengangkutan untuk kesempurnaan pekerdjaan sangat diharapkan.

Semendjak tahun 1949 keadaan persediaan obat-obatan selalu dalam keadaan kekurangan atau mengchawatirkan.

Dalam tahun 1949 telah dikeluarkan untuk D.K.R. dan djawatan-djawatan Pemerintah obat-obatan, pembalut, alat-alat kedokteran dsb. berdjumlah seharga 1.k. ƒ 1.045.000,- atau rata- rata tiap bulannja ƒ 87.000,-.

714