Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/720

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

D. PEMELIHARAAN KESEHATAN RAKJAT.

Setelah penjerahan Djepang kepada tentera Sekutu dan pada masa sesudah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia bulan Agustus 1945, maka tugas Kesehatan Rakjat di Propinsi Sumatera Utara didjalankan dibawah pimpinan Dr. Djabangun untuk Keresidenan Sumatera Timur, Dr. Sinaga untuk Keresidenan Tapanuli dan Dr. Mahjudin untuk Keresidenan Atjeh.

Ketiga-tiganja langsung berada dibawah pengawasan dari dan bertanggung djawab kepada Inspektur Kesehatan Propinsi Sumatera, ketika itu Dr. Azir dan wakilnja Dr. Sahir Nitihardjo, jang mula-mula berkedudukan di Pematang Siantar, kemudian setelah agressi pertama berpindah ke Bukittinggi.

Masa pergolakan dalam tahun 1945/1947 ini tidak banjak memberi kesempatan, baik penjelenggaraan, maupun pelaksanaan kesehatan rakjat disebabkan oleh batas-batas jang tertentu.

Pada umumnja wilajah usaha dalam lapangan ini dapat dibagi dalam 2 daerah, jaitu didaerah Republik Indonesia dan didaerah pendudukan Belanda.

Usaha jang didjalankan sebelum dan sesudah agressi pertama dapat dikatakan hanja merupakan kelandjutan dari dan mempertahankan atau merawat tugas kewadjiban serta alat² dan perlengkapannja jang bersangkutan dengan kesehatan rakjat jang ditinggalkan oleh/diwarisi dari Eiseikyoku-eiseikyoku setempat.

Disamping usaha kesehatan rakjat biasa, maka pekerdjaan bertambah pula dengan adanja T.K.R. jang kemudian berturut-turut mendjadi T.R.I. dan T.N.I. dan lasjkar-lasjkar rakjat, karena Palang Merah Indonesia (P.M.I.) pada masa itu belum lagi sempurna. Segala-galanja sebahagian besar masih mendjadi beban bagi Djawatan Kesehatan. Disamping kesulitan-kesulitan lainnja pun persediaan uang, makanan dan obatobatan didalam masing-masing rumah sakit atau balai-balai pengobatan senantiasa mendjadi pikiran para jang memimpinnja.

Walaupun demikian kesehatan rakjat umumnja memuaskan, djika diperhatikan segala kekurangan jang dialaminja, misalnja tenaga-tenaga dokter-dokter, tenaga-tenaga perawatan, alat-alat kedokteran, alat-alat pengangkutan dan perlengkapan lainnja. Meskipun dalam hal materiaal tak mentjukupi namun disamping itu tenaga-tenaga dalam lapangan kesehatan tjukup mempunjai kesanggupan untuk melaksanakan pekerdjaan jang sesukar ini dengan alat-alat jang ada.

Penjakit rakjat jang meradjalela ialah tjatjar. Angka-angka tentang banjaknja korban tidak diketahui; penjakit-penjakit lainnja ialah malaria dan framboesia.

Dengan didudukinja pelabuhan-pelabuhan Padang, Sibolga dan Sabang oleh Belanda, maka perhubungan keluar sukar didapat,

ketjuali di Atjeh, dimana masih terdapat tjelah-tjelah kemungkinan

698