Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/671

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

10. Bantuan modal.
Umumnja pengusaha-pengusaha nasional, seperti telah disebutkan sangat lemah berhubung dengan ketiadaan modal dan kurang paham tentang tehnik dan effisiensi perusahaan. Memang diakui pindjaman-pindjamn telah banjak diberikan melalui bank-bank pemerintah, tetapi seringkali djumlah pindjaman jang dikabulkan tidak mentjukupi. Telah sepatutnja pengusaha-pengusaha nasional jang dipertjaja diberi bantuan setjukupnja supaja perusahaan tidak terhenti, sekalipun misalnja hasil jang memuaskan tidak lantas dapat dikeluarkan untuk didjual kepada umum.

Djika terpaksa berhenti satu dua hari sadjapun, ini telah berarti kerugian bagi perindustrian tersebut, berhubung dengan :
a. gadji pekerdja dan pegawai harus dibajar terus.
b. hasil tidak ada karena barang-barang bahan atau penggerakkan perusahaan tidak diperoleh.

Ini lebih-lebih dirasakan oleh perusahaan-perusahaan jang belum madju. Melihat perkembangan perindustrian di Sumatera Utara, ada harapan perusahaan-perusahaan nasional akan meningkat madju, apalagi djika kemadjuan ini senantiasa dibarengi oleh bantuan-bantuan modal dan bimbingan dari djawatan-djawatan jang bersangkutan.

649