Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/656

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

dan Sibolga. Hal ini disebabkan tidak baiknja djalan raja Kt. Radja ke Meulaboh.

Di Kabupaten Atjeh Besar pada tahun 1950 ada didaftarkan pada Sjahbandar disana sedjumlah 263 buah perahu/tongkang.

Tentang ukuran-ukurannja tidak ada diterima perintjiannja.

Pelajaran di Danau Toba:

Pada achir tahun 1951 terdapat 36 pengusaha pelajaran perseorangan di Danau Toba. Pelajaran ini dapat diserupakan seperti pengangkutan dengan motor bus didaratan, jaitu untuk mentransport orang dan barangbarang dagangannja dari tempat-tempat di Pulau Samosir kepekanpekan disekitar Danau Toba, seperti Balige, Prapat, Haranggaol d.l.l.

Pelajaran dengan sampan-sampan lajar sudah terdesak oleh motor-motor boot. Adanja usaha-usaha pelajaran dengan motor-motor boot di Danau Toba ini adalah suatu keharusan jang semestinja, untuk penduduk Samosir dan orang-orang jang tinggal ditempat-tempat dikeliling Danau Toba.

Maka adanja toko pelajaran jang mendjual alat-alat pelajaran motorboot diairtawar adalah sudah sepantasnja ada di Balige, tetapi sampai sekarang belum ada perhatian pedagang Indonesia ditempat itu. Djuga persediaan alat-alat untuk menambah keselamatan penumpang motorboot, sebagai pengganti alat-alat jang mereka pergunakan sekarang (bambu dan ban dalam motor sebagai pelampung) hendaknja dapat didatangkan ke Danau Toba oleh pedagang-pedagang.

Adanja kelak Kantor Pelajaran Rakjat jang chusus membantu, memperkembangkan dan membimbing rakjat pelajaran mungkin dapat menjalurkan pertumbuhan dari pelajaran-pelajaran rakjat jang ada ketingkatan jang lebih sempurna dan bermanfaat bagi perekonomian rakjat.

Organisasi Perusahaan:

Bilamana kita melihat keadaan sekitar kita, maka jang menarik perhatian adalah keadaan dan kedudukan golongan para penghasil kita, jang pada umumnja sangat menjedihkan.

Keinginan rakjat untuk memperbesar dan memoderniseer usahausahanja sudah tetap mendjadi idam-idaman baginja, hanja sadja mereka kurang ahli mempergunakan prinsip prinsip economi dan bedrijfs-economie untuk memperbesar usahanja.

Pengusaha-pengusaha bangsa Indonesia biasanja mempunjai kegiatan bekerdja, tetapi selalu kandas ditengah, disebabkan hal jang tersebut diatas dan terutama sekali pula selain dari itu karena kekurangan modal. Maka adalah maksud dari bagian ini memperhatikan nasibnja perusahaan-perusahaan ketjil dan menengah kepunjaan bangsa Indonesia itu. Dalam satu bedrijf perusahaan kita djumpai interne organisasi dan susunan interne organisasi ini adalah salah satu factor jang penting dalam ia hendak mentjapai rendement jang lebih tinggi.

634