Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/630

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Quarantaine.

Bangunan-bangunan quarantaine tidak lagi didapatkan karena telah lama rusak dan hingga sekarang tidak ada gantinja.

Didaerah Atjeh masih berlaku Maklumat Koordinator Pemerintahan di Kutaradja tentang pengeluaran hewan, jang selain surat keterangan Djawatan Kehewanan , harus disjahkan dengan surat idzin pengangkutan dari Kantor Urusan Export buat pengangkutan interinsulair dan dengan surat idzin pengeluaran buat pengeluaran keluar Negeri.

Pengeluaran hewan potongan terdjadi dari pelabuhan-pelabuhan Sinabang, Meulaboh, Ulee Lheuë, Belawan dan Gunung Sitoli dengan tudjuan :

Dari Atjeh ke Sumatera Timur, dari Belawan ke Bagansiapi-api, dari Gunung Sitoli ke Tapanuli (Sibolga).

Perlu diperhatikan disini, bahwa penjakit jang sering terdapat didaerah Atjeh ialah penjakit Surra, jang mempunjai obatnja Naganoll jang mudjarrab. Untuk mempertinggi prestige Djawatan Kehewanan hal mana perlu untuk pekerdjaan seterusnja, sangat dibutuhkan Naganoll itu.

Brusella Abortus Bang jang menjebabkan penjakit sane didaerai Atjeh, menimbulkan banjak kerugian dikalangan peternakan sampai sekarang belum ada obatnja jang baik atau methode pembanterasan jang efficient (Penjakit ini tidak terhitung penjakit menular dalam undang-undang) .

Penjakit hewan menular menurut undang-undang.

Selama tahun 1951 didapatkan penjakit- penjakit menular seperti disebut dibawah ini.

1. Septichaemia haemorhagica.

Didaerah Tapanuli Utara penjakit tersebut berdjangkit dan mendjalar di 9 Ketjamatan. Hewan-hewan jang mendjadi korban ialah : sapi 2, kerbau 8 dan babi 23 dengan kesemuanja berachir mati atau dipotong.

Diagnose S. H. dapat disjahkan Balai Penjelidikan Penjakit Hewan di Bogor dengan pemeriksaan bahan- bahan penjakit.

Tindakan- tindakan Djawatan Kehewanan dalam pemberantasan penjakit ini terdiri atas vaccinasi besar-besaran didaerah penjakit berdjangkit dan daerah-daerah sekitarnja. Berkat usaha pemberantasan maka penjakit dapat ditjegah mendjalarnja.

Di Kabupaten Simelungun (Sumatera Timur) sebagai landjutan suntikan ditahun 1950 berlangsung vaccinasi terhadap S. H. Berkat tindakan pemberantasan ini maka di Simelungun djuga penjakit Septichaemie dapat ditjegah mendjalarnja.

Sebagai diketahui menurut pengalaman S. H. belum pernah didapatkan di Tapanuli dan baru ini kali didjumpai. Kemungkinan besar

608