Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/626

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Dari padang- padang rumput di Sumatera Utara paling sedikit dapat hidup 1.000.000 hewan besar dengan memeliharanja seextensif-extensifnja. Ini menambah banjak kepada kekurangan chronis terdapat putihtelur di Indonesia.

Di Sumatera Utara peternakan extensif ini sudah banjak terdapat, djadi kita tidak perlu mengadakan pertjobaan lagi (jang biasanja memakan banjak waktu dan modal). Tjukup meluaskannja sadja, dalam hal ini dapat diambil tjontoh dan pengalaman jang diperoleh dikepulauan Timor. Untuk peternakan extensif ini sementara dapat kita pergunakan djenis-djenis hewan kita sendiri dan akan memberi tjukup penghasilan untuk jang mengusahakannja lebih baik djika kita perbaiki dengan hewan jang lebih tjepat besar.

Pertanian djauh lebih banjak memberi hatsil dari suatu kesatuan tanah dari pada peternakan extensif. Dengan bertambahnja penduduk akan lebih banjak mempergunakan tanah dan oleh karenanja peternakan extensif lambat laun harus diganti dengan jang intensif.

Termasuk golongan peternakan extensif ini djuga pemeliharaan domba bulu jang dapat ditjoba lagi didaerah-daerah diatas 1000 meter disekitar Danau Toba dan Laut Tawar.

b. Peternakan sapi susu dan kambing susu.

Di Sumatera Utara ada banjak terdapat perusahaan susu jang mempergunakan sapi -sapi Hindia. Bangsa hewan ini harus diganti dengan bangsa sapi Belanda jang djauh lebih produktif. Sudah banjak pengalaman tentang pemeliharaan bangsa sapi ini di Djawa. Apa masih ada tinggal sapi Belanda berasal dari perusahaan susu di Medan jang mempergunakan bangsa itu kita tidak tahu.

Dalam memadjukan perusahaan susu untuk mengurangi ongkos dan mempertjepat tambah banjaknja disamping memasukkan sapi-sapi djantan dan betina peranakan sapi Belanda dari Djawa jang dikawinkan dengan sapi - sapi djantan tulen tadi.

Kita tidak boleh terus-menerus tergantung dari pemasukan hewan dari luar negeri untuk memperbaiki sapi Belanda jang sudah ada dinegeri kita seperti jang terdjadi dalam zaman Belanda. Dinegeri kita jang tropis ini achirnja harus kita dapat selekteer sapi susu jang menghasilkan banjak diantara sapi jang sudah lama turun-temurun disini dan sudah menjesuaikan dirinja pada iklimnja .

Tentang pemeliharaan sapi susu Belanda di Indonesia sebagian besar stadium pertjobaan telah dilewati dan telah dapat kita mulai memasukan sapi Belanda setjara banjak-banjak.

Peternakan kambing untuk para petani ketjil susu djuga perlu diperhatikan teristimewa

c. Peternakan unggas bertelur.

Djika vaccin pseudopest-burung jang ditjobakan di Bogor terdapat baik terbukalah djalan untuk memadjukan peternakan ajam dengan

604