Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/613

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

tanaman dapat bertambah di Sumatera Timur seluas 57.000 ha, di Atjeh 28.000 ha dan di Tapanuli 70.000 ha. Bila dari setiap 1 ha sawah ini dapat diharapkan hasil 1 ton beras, maka hasil seluruhnja sudah dapat dinaikkan dengan 155.000 ton beras, suatu djumlah jang telah dapat menutupi kekurangan setahun seperti adanja dalam tahun ini.

Dalam usaha mempertinggi hasil setiap ha ini termasuk :

  1. memperbaiki pengairan jang rusak. Di Sumatera Utara misalnja hampir 80.000 ha sawah menderita kekurangan air. Bila dengan perbaikan pengairan dapat dinaikkan hasil 10% maka ini berarti kenaikan sebanjak 10% × 8000 X 15 qt beras = 12.000 ton beras setiap tahun.
    Apalagi djika sebagian dari perladangan jang sekarang dapat diairi (menurut taksiran sekurang-kurangnja 10 % dapat diairi) maka akan diperoleh sawah seluas 18.000 ha jang berarti penambahan produksi ± 8.000 ton beras setahun.
  2. mengadakan stasion buat seleksi bibit. Tjara memusatkan seleksi di Bogor seperti sekarang melambatkan kemadjuan dalam soal meratanja pembibitan jang baik dan murni. Seiring dengan ini, mengadakan kebun-kebun pembibitan jang dapat memenuhi hadjat para petani akan bibit-bibit jang terpilih baik-baik. Dalam rentjana ini termasuk usaha mengadakan pembibitan tanaman jang masuk perdagangan, seperti kopi, lada, kulit manis, tjengkeh, rami, kapas, nilam, tembakau, kemenjan dan kelapa.
  3. memperbanjak pemakaian pupuk. Hasil-hasil pertjobaan di Sumatera Timur menundjukkan bahwa dengan mempergunakan pupuk DS 1 q untuk 1 ha, hasil padi bertambah 3 à 6 q gabah kering.
    Di Kabupaten Simelungun, pemakaian pupuk SS (superstikfos) 1 q/ha padi ladang dapat menambah 6 q gabah. Demikian djuga pupuk 2A, Agrofos dan pupuk hidjau menambah tinggi hasil padi.
  4. memperbaiki tjara mengusahakan tanah-tanah kering.
  5. mempergiat pembanterasan hama penjakit dan gangguan tanaman.
  6. memperbanjak Balai Pendidikan Masjarakat Desa (B.P.M.D.).
  7. mengadakan kursus-kursus mantri dan lain-lain.
  8. mendirikan sekolah-sekoiah tani diantaranja Sekolah Pertanian Menengah Atas (S.P.M.A.).
  9. mengadakan sajembara.
  10. Demonstrasi-demonstrasi dan penerangan-penerangan.
  11. menjediakan alat-alat pertanian jang baik dan menudju mekanisasi pertanian rakjat.

Sebagian usaha-usaha tersebut telah berdjalan dan sebahagian masih dalam rentjana atau persiapan. Pelaksanaan semua bergantung kepada factor-factor keuangan, tenaga-tenaga ahli dan alat-alat perlengkapan Djawatan Pertanian Rakjat dengan bekerdja-sama dengan djawatan-djawatan lain.

591