Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/610

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

sebenarnja bunga-bunga jang sekarang menurut ukuran internasional tak dapat didjual dipasaran lagi. Hal degenerasi ini sangat njata kelihatan pada bunga-bunga Chrysanthemum, gladiolen, lelies dan Roos.

Dalam hal ini hanjalah bahagian Perkebunan dari Djawatan Pertanian Rakjat dapat mengadakan usaha supaja kwaliteit bunga dari petani direhabiliteer ja’ni dengan djalan:

  1. Pada waktu jang tertentu mendatangkan benih-benih dari Eropah jang kwaliteitnja tinggi untuk: a. disebarkan kepada penduduk dan b. memperbanjaknja dikebun pertjobaan sendiri, dan hasilnja kelak disebarkan kepada penduduk sebagai bibit.
  2. Mengadakan seleksi dikebun pertjobaan sendiri, dan dari jang terbaik benihnja disebarkan kepada penduduk.
  3. Sedjadjar dengan jang disebut dalam hal-hal 1 dan 2 memberikan penerangan kepada petani bagaimana memperkebunkan djenis-djenis bunga setjara jang sebaik-baiknja, mengadakan seleksi, memupuk, membanteras gangguan dan penjakit dan lain sebagainja.

7. Kebun-kebun Pertjobaan.

Sumatera Utara mempunjai kebun-kebun pertjobaan jang keadaannja didaerah jang tiga (Sumatera Timur, Atjeh dan Tapanuli) sangat berbeda-beda berhubung dengan perobahan-perobahan besar dalam pemerintahan dan politik sedjak pendudukan Djepang (mulai 1942). Boleh dikatakan bahwa selama pergolakan politik, kebun-kebun tersebut tidak mendapat urusan dan kebanjakan dari tanam-tanaman jang ada didalamnja telah mati atau merana karena tumbuhnja rumput-rumput dan semak-semak jang meradjalela. Kebun-kebun dalam 3 daerah adalah seperti berikut:

A. Sumatera Timur:

  1. Kebun Pertjobaan buah-buahan Gedong Djohore (Medan) 14 m diatas permukaan laut. Luas kebun ini 12.3 ha dan direntjanakan sebagai kebun sentral (centrale proeftuin). Dalam kebun ini tinggal seorang Mantri Kepala, Wahab setelah Mantri Kepala Suradiredja dipindahkan ke Djawa. Ada maksud untuk menempatkan seorang Opzichter untuk mengepalai kebun pertjobaan ini menambah tenaga Mentri Kepala jang sekarang, seterusnja seorang Mantri Muda. Diwaktu pendudukan Djepang sampai tahun 1947, kebun pertjobaan dan pembibitan buah-buahan ini tidak diurus lagi, hingga menjerupai hutan belukar, dan banjak sudah dari antara pohon-pohon jang telah mati. Sedjak tahun 1948, dimulai mengusahakan kembali kebun ini, dengan lebih dahulu menebang segala semak-semak dan penutup lobang-lobang perlindungan jang digali tentera Djepang.
    Baharu dalam tahun 1949 dimulai mengganti tanam-tanaman jang mati jang berdjumlah ± 50% dari jang telah ada sebelum perang; serta mengadakan pesamaian kembali. Untuk mengganti jang mati dipakai bibit dari pesamaian jang sudah berumur beberapa tahun sebagai stumps.

588